Senin 16 Nov 2015 14:12 WIB

Begini Aromaterapi Bekerja di Otak

Rep: C30/ Red: Indira Rezkisari
Empat varian aromaterapi Cadelaide diluncurkan beberapa waktu lalu.
Foto: C30
Empat varian aromaterapi Cadelaide diluncurkan beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, Manfaat aromaterapi sangat dekat dengan kesehatan tubuh dan pikiran manusia. Aromaterapi sendiri sudah hadir sejak ribuan tahun lalu.

Berbagai penelitian terhadap bahan-bahan alami aromaterapi pun terus berkembang. Seperti pemilihan akar, daun, atau batang yang akan digunakan, hingga kemudian pada tahap ekstraksi untuk mengambil air atau sarinya saja.

Aromaterapi atau disebut juga essensial oil kemudian hadir dalam beragam cara pemakaian, seperti dioles, ditelan, semprot, atau dibakar. Aromaterapi dengan proses pembakaran ini biasanya digunakan untuk pengobatan psikis dan pikiran.

(baca: Ini Tips Sarah Michelle Gellar Lawan Penuaan)

Cara kerjanya cukup mudah. Teteskan aromaterapi pada air yang dipanaskan di atas tungku kecil oleh api lilin. Jika air sudah panas, maka tetesan aromaterapi yang bercampur dengan air akan menguap ke udara.

Zat atau molekul yang dihasilkan aromaterapi ini yang akan menyebar memenuhi ruangan Anda. Kemudian indera penciuman Anda akan merespons, menghirupnya, dan mengantarkan aromaterapi ke pusat otak. Di otak aromaterapi akan bereaksi untuk kembali menenangkan dan melenturkan syaraf-syaraf otak yang tegang karena gelisah, cemas, maupun emosi.

"Otak ini alat vital manusia, yang menghubungkan semua syaraf ke bagian tubuh. Maka tidak heran saat hidung Anda menangkap bau tidak sedap tangan Anda akan reflek menutup hidung dan mood Anda bisa langsung berubah. Padahal, mata Anda belum menemukan sumber bau tak sedap tersebut," ujar pendiri Cadelaide Aromatheraphy, Ghary Delia Handojo, ditemui di kawasan Blora, Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Itulah kenapa kemudian Ghary memilih untuk melahirkan empat varian aromaterapi kesehatan dalam bentuk penyajian bakar. Selain untuk mengindari pemakaian yang bersentuhan langsung dengan kulit khawatir membuat iritasi, proses pembakaran juga jauh lebih hemat daripada menggunakan listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement