Ahad 15 Nov 2015 14:38 WIB

UIN Jakarta Gelar '80 Tahun Rendra: Dalam Kenangan Sahabat'

Almarhum WS Rendra
Foto: Republika/Darmawan
Almarhum WS Rendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan mengelar acara guna mengenang dan membangkitkan kembali semangat perjuangan WS Rendra. Acara bertajuk '80 Tahun Rendra: Dalam Kenangan Sahabat' ini akan dilangsungkan di Auditorium Harun Nasution pada Senin (16/11).

Ketua Panitia Seminar, Rosida Erowati, mengatakan acara akan diisi dengan kegiatan seminar nasional, pemutaran video pementasan Rendra, dan haul 80 tahun Rendra.

''Seminar nasional akan menghadirkan para pembicara yang dekat dengan Rendra, mulai dari kalangan seniman, budayawan, politikus, hingga akademisi,'' kata Rosida dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Sejumlah narasumber yang menjadi sahabat W.S Rendra semasa hidupnya itu akan bercerita, mengenang, dan membangkitkan memoar tentang perjuangan dan pergerakan yang selama ini disuarakan oleh WS. Rendra. Seperti Herry Dim (Seniman, Bandung), Eep Saefulloh Fatah (Pengamat Politik, Jakarta), Prof. Dr. Faruk H.T. (Dosen, UGM), Dr. Soetanto Soepiadhy, S.H., M.H. (Ahli Tata Negara, Surabaya).

Tak hanya menggelar seminar nasional, acara yang digelar seharian penuh itu akan memutar video pementasan Rendra “Kisah Suku Naga”. Puncak dari kegiatan ini ialah acara “Haul 80 Tahun Rendra” yang akan diisi oleh Ken Zuraida (istri Alm. WS Rendra), Putu Wijaya (Sastrawan), Fachry Ali (pengamat politik), Sudarnoto (Dosen UIN Jakarta), Irsyad Ridho (Dosen UNJ), Indra Adil (Bogor, aktivis), Kurnia Fajar dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Dede Rosyada.

Acara akan dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 22.00 wib. ''Acara ini akan menawarkan nilai akademis dan budaya,'' katanya.

WS Rendra tidak hanya dikenal sebagai seorang sastrawan. Puisi-puisinya membangkitkan semangat perjuangan dan pergerakan. Tak hanya itu puisi-puisinya juga menjadi kritik dari keadaan sosial. Itulah sebabnya kenapa pengaruh WS Rendra tidak hanya di bidang sastra dan budaya saja, namun juga di bidang hukum, politik, dan ekonomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement