Rabu 11 Nov 2015 07:40 WIB

Ini Kenapa Facebook Picu Ketidakbahagiaan Seseorang

Rep: C32/ Red: Indira Rezkisari
Apa yang diunggah ke media sosial tak selalu menjadi cerminan hidup seseorang. Diet medsos pun kadang dibutuhkan agar hidup lebih bahagia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Apa yang diunggah ke media sosial tak selalu menjadi cerminan hidup seseorang. Diet medsos pun kadang dibutuhkan agar hidup lebih bahagia.

REPUBLIKA.CO.ID, Happiness Research Institute melakukan penelitian penggunaan media sosial (medsos) yang berkaitan dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Dari penelitian tersebut, kelompok yang meninggalkan Facebook selama seminggu ternyata mengalami peningkatan kebahagian lebih drastis dibanding yang masih menggunakan medsos.

 

Terkait hasil tersebut, CEO Happiness Research Institute Meik Wiking mengungkapkan adanya pengaruh Facebook terhadap kebiasaan seseorang. Menurutnya, medsos membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain.

“Facebook memutarbalikkan persepsi seseorang mengenai realitas. Hal tersebut seakan-akan apa yang dilihat di medsos benar-benar terjadi pada hidup orang lain,” kata Wiking dikutip dari Independent, Rabu (11/11).

(baca: Traveling ke India Harus Dilakukan Sekali Seumur Hidup)

Alasan tersebut ditemukan saat peneliti menanyakan pendapatnya kepada mereka saat diteliti mengenai apa yang diunggah melalui Facebook. Wiking menyatakan kebanyakan orang hanya menggunggah hal-hal positif di Facebook sehingga menimbulkan presepsi yang bias realitas.

Jika hal tersebut terus menerus terjadi pada seseorang maka menurut Wiking akan memberikan dampak yang tidak baik bagi seseorang. “Seseorang akan berisiko mengevaluasi hidup diri sendiri seperti kurang baik," ungkap Wiking.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement