Rabu 04 Nov 2015 11:22 WIB

Wapres India Usulkan Pengembangan Industri Bollywood di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menlu Retno LP Marsudi (kiri), Mensesneg Pratikno (kanan) menyambut Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari (kedua kanan) saat kunjungan diplomatik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/11).
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menlu Retno LP Marsudi (kiri), Mensesneg Pratikno (kanan) menyambut Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari (kedua kanan) saat kunjungan diplomatik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wakil Presiden India, Hamid Anshari berkesempatan mengadakan lawatan beberapa hari ke Pulau Dewata sejak Selasa (3/11). Selama kunjungan kenegaraannya di Indonesia, Anshari mengkhususkan waktunya untuk mendatangi Bali.

Anshari mengatakan Bali adalah pulau luar biasa yang memiliki dua keunggulan, yaitu potensi pemandangan alam dan keramahtamahan masyarakatnya. Bali dan India juga memiliki sejumlah kesamaan, seperti agama, budata, dan sejarah sehingga semakin mendekatkan hubungan kerja sama antara keduanya.

"Saya berencana mengusulkan industri film Bollywood di Bombay untuk menjadikan Bali sebagai salah satu lokasi syuting," kata Anshari, Rabu (4/11).

Pulau yang indah dengan kekayaan pantai nan menakjubkan dinilai Anshari menjadi daya tarik Bali yang bisa mendukung pengembangan industri perfilman India. Data Forbes menunjukkan industri perfilman India bertumbuh lebih dari dua miliar dolar AS pada 2014.

Jumlah film yang diproduksi setiap tahunnya juga meningkat. Pada 2012, film produksi Bollywood mencapai 1.602 film, sementara Hollywood pada tahun yang sama hanya memproduksi 476 film, sementara Cina 745 film. Industri Bollywood pada tahun yang sama juga berhasil menjual 2,6 miliar tiket film, mengalahkan Hollywood yang hanya 1,36 miliar tiket.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika memperkenalkan Bali kepada rombongan Wapres India di rumah kediamannya. Pastika memaparkan Bali merupakan pulau kecil, hanya 0,27 persen dari wilayah Indonesia secara keseluruhan.

Bali memiliki banyak julukan, seperti Pulau Surga, Pulau Cinta, dan Pulau Seribu Pura karena 75 persen masyarakatnya beragama Hindu. Masyarakat Hindu hidup berdampingan dengan penganut agama lainnya, seperti Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Kong Hu Chu dengan mengedepankan konsep Vasudeva Kutumbakam yang artinya semua bersaudara.

"Semoga rombongan bisa menikmati pemandangan alam dan keramahtamahan masyarakat Bali," ujarnya.

Kerja sama Indonesia dan India juga terjalin di sektor pariwisata. Pemerintah menargetkan meraih 250 ribu wisatawan mancanegara (wisman) asal India dan 1,1 juta wisman Australia tahun ini. Target ini dipermudah dengan kebijakan bebas visa melalui Peraturan Presiden (PP) No. 104/ 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan. Sampai saat ini ada enam negara di wilayah Asia Pasifik yang bebas visa kunjungan ke Indonesia, yaitu Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru, Taiwan, dan India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement