Kamis 29 Oct 2015 01:12 WIB

'The Little Prince' Mulai Tayang Akhir Bulan Ini

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Esthi Maharani
Bioskop
Foto: blogspot.com
Bioskop

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah film animasi teranyar dari Prancis, ‘The Little Prince’, bakal diputar di bioskop seluruh Indonesia mulai 30 Oktober ini. Film fantasi garapan sutradara Amerika, Mark Osborne, itu diadopsi dari novel klasik karya Antoine de Saint-Exupéry berjudul ‘Le Petit Prince’ (1943).

‘The Little Prince’ mengangkat cerita tentang seorang anak gadis yang menjalani masa kecil yang membosankan lantaran terus dipaksa belajar oleh ibunya. Namun, kehidupan gadis itu segera berubah setelah berkenalan dengan tetangganya, seorang lelaki lanjut usia yang semasa mudanya dulu pernah bekerja sebagai penerbang.

Dari kakek itu, sang gadis belajar banyak tentang keajaiban imajinasi dan dunia fantasi. Ia juga memperoleh kisah tentang Little Prince dari pria itu. Akan tetapi, ibu gadis itu merasa tidak senang melihat anaknya bergaul dengan si kakek.

Sampai pada satu waktu, gadis itu akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan sendiri ke dunia imajinasinya menggunakan pesawat terbang bekas milik lelaki tua tadi. Sesampainya di dunia fantasi tersebut, gadis mungil itu berjumpa dengan Little Prince. Dari situlah keseruan petualangannya dimulai.

‘Le Petit Prince’ atau ‘Pangeran Cilik’ dalam versi bahasa Indonesianya termasuk buku yang paling banyak diterjemahkan di dunia. Bahkan buku ini disebut-sebut pernah disadur ke dalam 230 bahasa asing. Di Indonesia sendiri, novel ini diterbitkan oleh Gramedia sejak 2011.

Sekilas, ‘Le Petit Prince’ seakan-akan tampak seperti cerita anak-anak. Namun demikian, cerita ini sebenarnya juga layak untuk dinikmati dan direnungkan oleh orang dewasa. Lewat kepiawaiannya menyajikan kisah Pangeran Cilik, Antoine de Saint-Exupéry mencoba menyentuh beberapa nilai dan pengalaman manusia yang paling dasar seperti kekuasaan, tanggung jawab, dan cinta.

Melalui kisah tersebut, sang penulis novel juga mengingatkan orang tua akan pentingnya menghargai hak anak-anak untuk mengembangkan imajinasi mereka, alih-alih menuntuk mereka untuk belajar terus-menerus

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement