REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendobrak persepsi pakaian muslim konvensional, desainer bercadar Diana Nurliana menghadirkan busana muslim berlabel KARA. Ia menghadirkan busana Muslim yang lebih dinamis dan gaya.
Pada debut pertamanya di Jakarta Fashion Week 2015, Diana mengambil tema 'Mother Earth'. "Terinspirasi dari bumi terutama tanah yang menjadi sumber kehidupan," kata Diana sebelum melakukan peragaan busana di Jakarta Fashion Week 2015, Selasa (27/10).
Dalam karyanya, Diana banyak menggunakan warna abu, putih, beige, dan sedikit sentuhan pink serta hijau. Untuk bahannya sendiri ia mengkombinasikan dengan tenun sutra Makasar.
Memberikan label baju Muslimnya dengan nama KARA bukan berarti tanpa makna. Label busana muslimnya itu merupakan kependekan dari nama anak perempuannya yaitu Kadeeja Amalia Zahra.
Dalam menciptakan karyanya, Diana percaya setiap wanita memiliki kekuatan atau potensinya masing-masing dan harus mengeluarkannya. Untuk itu ia merancang dengan gaya yang chic, simpel, namun trendi. Agar membuat wanita semakin percaya diri saat menggunakannya.
Saat peragaan busana, karya Diana juga mengeluarkan beberapa busana Muslim yang juga mengenakan cadar. Dalam kreasinya, Diana membuat desain cadar seperti mengenakan topeng.