Sabtu 17 Oct 2015 09:12 WIB

Tari Tradisional Atambua Torehkan Rekor MURI

Rep: C18/ Red: Winda Destiana Putri
tari Tebe Atambua
Foto: Republika/C18
tari Tebe Atambua

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA --  Tarian tradisional asal Belu, yakni tari Tebe menyambut datangnya hari ulang tahun Atambua ke 99. Tari tersebut sekaligus memecahkan rekor MURI sebagai tarian dengan peserta terbanyak.

"Tari tebe secara massal dilakukan sebagai bentuk kebanggaan terhadap rupiah," kata Kepala Perwakilan BI provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Naek Tigor Sinaga, Jumat (16/10) di alun-alun Kabupaten Belu, Atambua.

Tarian tersebut dilakukan oleh 4601 warga yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA. Tak hanya itu, persenbahan tarian tradisional Tebe ini juga diikuti anggota TNI dan beberapa tokoh masyarakat semisal plt bupati Kabupaten Belu.

Dalam tarian ini, SMA 1 Atambua menjadi sekolah dengan penumbang peserta terbanyak. Tak tanggung-tanggung, sekolah negeri tersebut menyumbang hingga 700 orang peserta tari untuk mememcahkan rekor MURI.

Sementara terkait pemecahan rekor tersebut, Museum Rekor Indonrsua (MURI) memberikan penghargaan kepada kantor cabang RRI Kupang dan pemerintah Belu sebagai pendukung terpcahnya rekor tari massal itu. MURI juga memberikan Bank Indonesia canag NTT sebagai pemrakarsa pemecahan rekor tersebut.

Pemecahan rekor tersebut diikuti ribuan peserta tari dengan antusias. Dibawah terik matahari para peserta dengan penuh semangag membentuk barisan berbentuk hati, yang menandakan kecintaan ruliah dan barisan lain berbentuk simbol mata uang Indonesia (Rp). Pemecahan rekor tersebut diiringi dengan lantunan lagu tradisional Belu berjudul Mai Ita Tebe karya Petrus Bere.

Sebelumnya, pemecahan rekor tari tersebut sekaligus dilakukan BI sebagai bentuk kampanye kecintaan terhadap rupiah. Penggunaan nilai tukar rupiah telah diatur salam UU nomor 7 tahun 2011 tentang rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement