Rabu 14 Oct 2015 09:40 WIB

Justin Bieber Bantu Selena Gomez Lawan Lupus

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Selena Gomez
Foto: EPA/Etienne Laurent
Selena Gomez

REPUBLIKA.CO.ID, Walaupun sudah putus, Justin Bieber tetap perhatian pada Selena Gomez, terutama saat Selena berjuang melawan penyakit lupus.

Menurut sebuah sumber seperti dikutip dari laman Aceshowbiz, Rabu (14/10), bintang pop asal Kanada ini membantu mantan selebritis kesayangan Disney melalui masa-masa sulitnya untuk berdamai dengan penyakitnya itu.

Hal tersebut diungkapkan Selena baru-baru ini dalam sebuah wawancara dengan Billboard. Selena terbuka kepada majalah tersebut awal bulan ini.

Selena juga mengatakan bahwa dirinya harus menjalani kemoterapi untuk mengobati penyakitnya itu. Ini berbarengan dengan isu mengenai Selena kecanduan obat-obatan.

Sekarang sebuah sumber mengatakan penyanyi dan aktris HollywoodLife yang berusia 23 tahun ini sangat takut sebelum memulai pengobatan, terutama karena dia mungkin akan kehilangan rambutnya, tapi dia mengatakan bahwa Justin mendukungnya menghadapi cobaan berat ini.

Aksi manis Justin secara detail ditunjukkan dengan mengatakan bahwa Selena merupakan gadis paling cantik di dunia dan tidak peduli jika Selena kehilangan berat badannya, rambut atau apapun.

“Dia juga membuat sedikit lagu untuknya. Dan jika mereka berdua berada di Los Angeles, Justin selalu datang dan memesan makanan favorit Selena dari restoran yang paling mahal di Beverly Hills,” ungkap sumber tersebut.

Pasangan yang putus sambung ini mengakhiri hubungannya akhir tahun lalu. Mereka seyogyanya telah merasa hubungan yang pasang surut, tapi Justin melangkah jauh dari Selena.

“Tidak bisa dikatakan mereka tidak memiliki banyak waktu satu sama lain, tapi Justin tahu dia berjuang dan Justin ingin dia tahu bahwa Justin ada untuknya,” ujarnya.

Kepada Billboard, Selena juga mengungkapkan tentang hubungannya dengan Justin. Selena mengaku tentu saja patah hati. Tapi baginya kini mereka sudah berada di tempat yang baik dan tempat seharusnya.

"Sampai titik ini, tidak ada kemarahan. Ini akhir yang baik, cara yang sehat. Kami melihat satu sama lain. Saya bangga dengan perjalannya. Saya pikir orang membuatnya ini menjadi sesuatu yang lebih tragis dan dramatis dibandingkan fakta sebenarnya. Kami tumbuh bersama, kami berdua membuat kesalahan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement