Senin 31 Aug 2015 10:00 WIB
Konsultasi Keuangan

Ingin Berhaji? Ini Rencana Keuangannya

Haji
Foto: AP/Hassan Ammar
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah melewati Bulan Ramadhan dan Syawal, kita memasuki bulan Dzulqa’dah.  Setelah itu, ada bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh Muslim di dunia, yakni bulan Dzulhijjah alias bulan haji.

Kenapa bulan ini dianggap sangat spesial, dikarenakan pada bulan tersebut, semua orang dengan berbagai latar belakang berbondong-bondong menuju sebuah titik keajaiban yang akan terus menarik setiap muslim yang MAMPU dan MAU untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke-5, berhaji.

Entah dengan cara apa berangkatnya, kumpulnya tetap di satu titik, yakni Ka’bah. Ada yang berangkat dengan cara Mandiri seperti backpacker atau rombongan satu keluarga, Reguler yang difasilitasi oleh pemerintah, Haji plus yang difasilitasi oleh Travel Haji atau super VIP.

Apapun cara yang dipilih tentulah memiliki plus dan minus tersendiri. Tetapi apapun itu semuanya berawal dari sebuah rencana atau niat, tanpa niat yang kuat, maka akan berhenti di tengah jalan.

Ada orang yang sudah mampu secara finansial, tetapi begitu memasuki tahap pendaftaran, beliau mengurungkan niatnya. Tetapi ada juga yang sudah berazzam dari 20 tahun yang lalu, dengan cara menabung dalam mata uang rupiah, tetapi dikarenakan harga biaya naik haji tiap tahun mengalami kenaikan dan nilai rupiah kita mengalami penyusutan akibat inflasi, tetapi jika Allah SWT berencana mengundangnya, maka akan berangkat juga.

Bagaimana seorang tukang sapu, penjual nasi uduk bisa berangkat haji hanya bermodalkan tekad yang kuat, dan selalu ada jalan yang tidak disangka-sangka. Artinya berhaji bukan semata persoalan keuangan saja, tetapi jika taqdir langit sudah mengizinkan ‘visa’ Anda turun, maka Anda bisa berangkat.

Sekarang bagaimana normalnya agar kita bisa berangkat haji.  Berikut ada 4 langkah praktis untuk berH.A.J.I 

Halalkan harta Anda

Haji dan wuquf di Arafah adalah sebuah miniatur dari padang masyar.  Yang kita lihat hanyalah baju putih dan titik putih bergerak dan diam bersama-sama.  Ketika kita memahami energi ketulusan (sincerity) ini maka kitapun menyadari, hanya orang-orang yang halal hartanya saja yang Insya Allah diterima oleh Allah SWT.

Jikapun ada yang berhaji dengan uang haram, layaknya kita berwisata maka yang didapatkan adalah kesenangan semata tetapi tidak akan mendapatkan energi ketulusan tersebut.

Jadi mari halalkan harta kita dengan asal usul yang jelas.  Cek kembali, apakah harta kita dari hasil kerja atau usaha yang halal apa tidak.

Sesuatu yang halal dan bertemu dengan ketulusan dalam beribadah, Insya Allah akan melipatgandakan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT, seperti kita membayar zakat, bukan dari harta yang haram, tetapi dari harta yang bersih.

Jika zakat saja harus dari harta yang halal, bagaimana mungkin berhaji dari harta yang haram. 

Amankan keluarga Anda

Salah satu hal yang menjadi concern dari Ilmu Motivasi Keuangan adalah bagaiman keluarga kita ‘aman’ secara finansial. Berhaji berarti menyerahkan diri dan harta kita untuk Allah SWT, dan ketika berhaji, fokuslah hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Bagaimana akan tenang dalam berhaji, jika di rumah atau keluarga yang Anda tinggalkan masih dalam keadaan berantakan. Sehingga cara yang menurut saya aman adalah minimal dari sisi keuangan, selain memberi pengertian kepada keluarga yang kita tinggalkan adalah dengan punya dana darurat.

Karena meninggalkan keluarga bisa lebih dari 1 bulan, berarti minimal Anda harus menyiapkan dana darurat minimal 3 kali dari pengeluaran bulanan keluarga. Untuk apa? Untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak diinginkan.

Di luar dari itu, Anda yang berhaji juga harus punya dana jaga-jaga dan memproteksi diri Anda selama bepergian dalam rangka beribadah haji. Ada banyak hal yang bisa terjadi ketika Anda berhaji, dan kemungkinan-kemungkinan itu semua harus diantisipasi.

Janji yang ditepati

Ketika Anda sudah berazzam secara sungguh-sungguh untuk berhaji, maka niat yang murni dan teqad yang kuat harus dilaksanakan.  Tidak ada yang lebih baik ketika Anda menepati janji yang Anda ucapkan sendiri.

Masukkan janji tersebut dalam setiap do’a Anda, semakin khusuk Anda berdo’a dan diulang-ulang semakin mendekati kenyataan dari do’a Anda. Jangan pernah bosan untuk meminta do’a dan restu kepada setiap orang yang Anda temui, karena kita tidak pernah tahu dari orang mana atau do’a kapan hal tersebut di ijabah oleh Allah SWT. Di titik inilah kembali niat dan tekad kita dipertaruhkan.  

Investasi

Karena menabung hanya untuk jangka pendek, maka buat Anda yang masih jauh waktunya untuk berhaji, tidak ada pilihan lain selain Anda berinvestasi. Selalu saya tekankan adalah starting with the end, berfikir dari akhir.

Ketahuilah berapa sebenarnya kebutuhan biaya naik haji. Cara mengetahuinya adalah berapa lama perjalanan dan berapa lama Anda akan tinggal.

Jika dengan cara mandiri ala backpacker atau rombongan satu keluarga, Anda bisa menghitung sendiri lamanya perjalanan dan berapa biaya hidup selama di sana. Jika dengan berhaji Reguler yang difasilitasi oleh pemerintah maka Anda tinggal datang saja ke Kementrian Agama di setiap provinsi, Tanya secara detail syarat-syarat dan detail biayanya.  Rata-rata untuk berhaji regular adalah 40 hari atau 1 bulan lebih 10 hari.

Ada juga yang berhaji yang difasilitasi oleh travel haji, biasanya berkisar antara 20-40 hari, sedangkan Super VIP biasanya waktunya lebih pendek antara 14-20 hari. Semakin pendek waktunya, semakin mahal harganya.

Biaya haji untuk diri dan keluarga

Di luar dari tarif normal, yang tidak kalah pentingnya adalah biaya-biaya pre event dan post event, misalnya biaya walimatus safar, baik sebelum berangkat atau syukuran. Lazimnya mengundang Ustadz atau Penceramah untuk menguatkan niat dan mengajak hadirin yang hadir memiliki mimpi untuk juga bisa berhaji.  Artinya juga mempersiapkan hidangan buat tamu undangan yang hadir.

Di luar dari pakaian dan perlengkapan haji, baju untuk pribadi juga perlu ditambah. Mengingat cuaca di Arab Saudi termasuk kategori ekstrim baik musim panas atau musim dingin. Juga biaya kesehatan, baik obat-obatan maupun biaya kesehatan selama berhaji.

Termasuk biaya oleh-oleh, biaya yayasan bagi yang berangkat dalam sebuah rombongan khusus, biaya paspor dll, 

Investasi rutin

Setelah memahami semua biaya dalam berhaji, baik pre event, in event dan post event, langkah strategisnya adalah dengan mulai membuka rekening atau menyiapkan amplop khusus dana haji.

Agar penyiapan mental dan spiritual terkondisi dengan baik, saya sarankan Anda untuk ikut MANASIK HAJI.  Beberapa travel rekanan partner bisnis saya, memperbolehkan orang yang belum terdaftar untuk ikut proses manasik haji.

Jadi sebelum Anda benar-benar berhaji, maka tata cara berhaji harus Anda pahami terlebih dahulu A-Znya, karena akan menambah keyakinan Anda dalam berhaji.

Bahkan beberapa travel juga memberikan komisi ketika Anda merekomendasikan travelnya kepada rekanan Anda, apakah komisinya langsung di berikan di awal atau akumulasi dengan memberangkatkan Anda berhaji,  bisa dengan pola 10 : 1 atau 20 : 1, tergantung kebijakan travel tersebut.

Misalnya, 10 orang yang lunas biaya haji, Anda mendapatkan 1 tiket untuk berhaji, atau setiap 20 orang yang lunas biaya haji lewat travel tersebut, 1 tiket untuk berhaji dan seterusnya. Sekarang mari kita berhitung dengan logika emas logam mulia.

Jika Anda membutuhkan biaya naik haji sebesar 100 gr emas, maka tinggal dibagi mau berapa tahun Anda naik haji lagi, misalnya 10 tahun. Maka tinggal Anda bagi 100 gr di bagi 10 tahun, berarti Anda menabung tiap tahunnya sebesar 10 gr emas.  Itu artinya setiap bulannya Anda menabung 0.83 gr emas.

Bagaimana dengan rupiah yang selalu tidak bisa mengejar angka inflasi riil 10-12 persen, maka cara paling bijaknya adalah dengan berinvestasi secara jangka panjang dengan imbal hasil rata-rata di atas 15 persen per tahun.

Jika Anda hanya bisanya menyisihkan setiap bulan Rp 100.000 maka dengan rata-rata imbal hasil 25 persen per tahun, perlu waktu 10 tahun untuk bisa memiliki uang Rp 50 juta. Tentu dengan catatan Anda rutin menyisihkannya di awal.

Dan juga perlu diingat, setiap mendapatkan bonus, THR, komisi dan lainnya, segera tambahkan ke pos atau rekening haji Anda yang konsekuensinya akan mempercepat rencana berhaji Anda.

Selamat berH.A.J.I ! 

Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected]  SMS 0815 1999 4916.

twitter.com/h4r1soulputra
www.p3kcheckup.co

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement