REPUBLIKA.CO.ID, Tabir surya memiliki beragam jenis, seperti berbentuk krim, lotion, dan berbahan air. Dokter spesialis kulit, dr Amaranila Lalita Drijono SpKK namun mengatakan tabir surya dalam bentuk krim mungkin lebih baik daripada jenis lainnya dalam hal perlindungan kulit dari sinar matahari jahat seperti UVA dan UVB.
"Krim itu lebih merata di kulit, kandungan minyak tinggi sehingga menempel lama. Tetapi pemakaian tabir surya juga harus memperhatikan kenyamanan sebagai konsumen cerdas. Apalagi menyesuaikan dengan gaya hidup urban yang cepat maka kita semakin membutuhkan yang praktis," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam tabir surya berbentuk krim, bahan aktifnya memang bisa menangkal UVA dan UVB. Namun, kata dia, penggunaannya yang terasa lengket tapi sering menimbulkan rasa tak nyaman.
Ia pun menganggap sah saja menggunakan jenis tabir surya yang praktis, apalagi cocok untuk semua jenis kulit. Idealnya hasil yang didapat kulit dari tabir surya krim mungkin akan lebih bagus.
"Tapi soal efektivitas, kita balik lagi, kita berada di garis khatulistiwa yang akhirnya tabir surya berbahan dari air banyak dicari, asal teratur pakai saja. Tidak ada tabir surya yang bisa memblok sinar 100 persen," katanya.