Rabu 19 Aug 2015 08:45 WIB

'Battle Of Surabaya', Film Animasi Sejarah Indonesia dengan Sentuhan Hollywood

Rep: Puti Almas/ Red: Hazliansyah
Poster film 'Battle of Surabaya'
Foto: ist
Poster film 'Battle of Surabaya'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani proses yang cukup panjang, film "Battle Of Surabaya" akan tayang di bioskop Tanah Air mulai 20 Agustus mendatang. Film ini mengangkat cerita yang bertemakan sejarah Indonesia, khususnya peristiwa yang terjadi pada 10 November 1945.

Dikemas sebagai film animasi 2D, film yang diproduksi oleh MSV Pictures dan Amikom Yogyakarta ini menampilkan cerita sejarah menarik. Begitu banyak hal serta peristiwa yang selama ini tidak diketahui oleh banyak orang diperlihatkan.

Selain itu, film animasi dengan unsur nasionalisme ini dikatakan dibuat dengan kualitas yang sesuai standar internasional. Bahkan, film ini menjadi film produksi Tanah Air pertama yang dilirik oleh production house ternama dunia, Walt Disney Pictures.

"Kami membuat film animasi dengan standar internasional, mulai dari naskah dan alur cerita, semuanya kami sesuaikan," ujar Aryanto dalam konferensi pers film Battle Of Surabaya di Jakarta, Selasa (18/8) hari ini.

Tak tanggung-tanggung, Walt Disney untuk Asia Pasifik juga memberi banyak masukan dalam pembuatan Battle Of Surabaya. Karena itu, Aryanto mengatakan film ini memakan proses produksi hingga 3 tahun, setelah sebelumnya hampir hampir rampung dalam waktu 2 tahun.

"Agar menjadi film kelas dunia, Walt Disney juga memberi masukan untuk kami yang saat itu tengah menggarap Battle Of Surabaya," jelas Aryanto.

Secara ringkas, film ini bercerita tentang Musa, remaja yang merupakan tukang semir sepatu, namun kemudian mendapat misi menjadi kurir surat-surat rahasia. Surat ini ditujukan bagi tentara dan milisi pejuang Tanah Air, yang setelah kemerdekaan masih berjuang melawan pihak asing yang masih ingin menguasai Indonesia.

Dalam perjalannya, ia juga mengenal Yumna, seorang remaja putri dengan rasa nasionalisme dan ingin membela Tanah Air. Tak hanya itu, Musa yang berjuang untuk mengemban misi dengan sebaik-baiknya demi kepentingan Indonesia juga harus mempertaruhkan nyawa dan kehilangan orang-orang terdekat di masa perang itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement