REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja yang mengenakan kacamata realitas virtual sontak menjerit ketakutan saat kepalanya melihat ke kiri dan kanan ketika menonton film pendek horor "The Road".
Di Popcon Asia 2015, stan "The Road" adalah salah satu yang dipenuhi pengunjung yang antre karena penasaran ingin mencoba pengalaman menonton dengan teknologi realitas virtual.
Teknologi realitas virtual yang dibuat oleh kolaborasi empat studio Tanah Air, DC Imaji, Festivo, Anemone Studio, dan Layaria membuat penonton merasa film yang ditontonnya lebih nyata, bukan sekadar gambar dua dimensi di layar.
"The Road" mengisahkan seorang pengemudi mobil yang baru saja mengalami kecelakaan, kemudian dia melihat berbagai penampakan makhluk halus.
Mengenakan kacamata realitas virtual, penonton yang rasanya seperti berada di kursi penumpang turut berdebar-debar melihat makhluk gaib yang dapat muncul dari berbagai sudut.
Yudhie Fardhani dari DC Imaji mengklaim ini adalah film pendek pertama di Indonesia yang dibuat dengan teknologi realitas virtual.
Dia optimistis video dengan teknologi realitas virtual akan semakin banyak ditemui apalagi Youtube telah mendukung video 360 derajat.
"Kayaknya Youtube mau bikin virtual reality jadi sesuatu mainstream, semua orang bisa pakai, bikin, lebih murah dan terjangkau," kata Yudhie di ajang Popcon Asia 2015. "Kita lihat potensinya dan ingin bikin itu," lanjut dia.
Yudhie mengatakan, film "The Road" masih akan dipromosikan di ajang Anime Festival Asia mendatang, kemudian diunggah di YouTube sehingga dapat ditonton lebih banyak orang.
Dia berharap film pendek ini dapat memperkenalkan teknologi realitas virtual kepada masyarakat juga menginspirasi lahirnya ide-ide baru yang bisa dieksekusi dengan teknologi tersebut.
Ke depannya, DC Imaji, Festivo, Anemone Studio dan Layaria berencana kembali berkolaborasi untuk membuat film pendek bergenre laga dengan teknologi yang sama.