REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat berbagai macam perawatan bagi perempuan di Indonesia menjelang hari pernikahannya, salah satunya berasal dari adat masyarakat Betawi, bernama Tangas.
"Tangas itu proses penguapan untuk vagina perempuan, agar terjaga kebersihan dan kesehatannya, sekaligus untuk mempercantik diri," kata Anggota Asosiasi Spa Profesional Indonesia Yulia Himawati di Jakarta belum lama ini.
Yulia mengatakan, pada masyarakat Betawi, perempuan yang akan menikah tidak diperbolehkan keluar rumah atau disebut "dipiare" selama satu bulan. Pada kurun waktu tersebut, lanjut Yulia, sang calon pengantin merawat diri dengan serangkaian perawatan dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Nah, Tangas itu salah satu perawatannya. Kalau sekarang banyak orang menyebutnya sebagai 'ratus'. Calon pengantin tersebut duduk di atas kursi yang bolong, kemudian dari bawah diuap dengan rempah-rempah sambil dibungkus tikar pandan," ujar Yulia.
Mereka, tambahnya, juga mengerik rambut-rambut halus disekitar kepala, yang diyakini akan membuat mereka terlihat berbeda saat hari pernikahan. Selain itu, untuk menjaga stamina dan kesehatan, calon mempelai perempuan tidak diperbolehkan makan makanan berlemak dan dianjurkan memperbanyak makan makanan bergizi.
"Dengan demikian mereka terlihat bugar, wangi, bersih dan berbeda pada hari pernikahan," kata Yulia.