REPUBLIKA.CO.ID, Mengidam makanan ternyata berasal dari emosi atau memori. Karena itu ada sejumlah makanan yang diinginkan karena kaitannya dengan memori, seperti keinginan mengudap donat saat sedang sedih karena dulu kerap dibelikan donat sepulang sekolah oleh ibu. Atau merasa ingin makan sup hangat ketika sakit, karena sup adalah makanan yang selalu dimasak di rumah saat sakit.
Mengidam makanan, seperti dikutip dari Womansrunning, Senin (3/8), berkaitan dengan kinerja otak yang memicu emosi dan menghubungkannya dengan memori akan kenangan mengenai makanan lezat tersebut.
Tidak peduli seberapa stres, sedih, bahagia, lelah bekerja atau bosan, ada cara untuk menjaga Anda dari mengidam akan makanan tertentu. Dr Alan Christianson, seorang Naturopathic Dokter (NMD), membagi kiatnya.
Karbohidrat
Ada karbohidrat yang baik dan buruk. Pilihlah karbohidrat yang baik untuk menjaga hasrat Anda untuk makan sementara. Cobalah membuat panganan mengandung karbohidrat ini sebagai lauk untuk makan malam Anda seperti kacang hitam, soba atau kentang ungu.
Air
Anda mungkin pernah mendengar fakta ini, Haus memiliki keterkaitan dengan rasa lapar. Ketika Anda mulai merasa lapar dan perasaan ini hanya berselang sekitar satu jam seusai anda makan, kemungkinan Anda bisa merasakan haus juga. Sebelum Anda memburu sesuatu untuk camilan, sebaiknya minum dingin dan melihat apakah Anda masih lapar 20 menit kemudian.
Makanan padat
Pastikan Anda sarapan, makan siang, dan makan malam yang seimbang dan cukup untuk memenuhi rasa lapar Anda. Jika Anda tidak makan cukup, Anda akan merasa lapar setelah makan dan ingin makan lebih banyak lagi panganan yang kurang baik dan tidak sehat. Makanlah panganan yang mengandung protein agar kenyang lebih lama.
Siklus karbohidrat
Coba konsumsi seperempat cangkir karbohidrat untuk sarapan, setengah cangkir untuk makan siang, dan tiga perempay cangkir untuk makan malam. Kebiasaan ini akan menurunkan level kortisol dan mengurangi keinginan Anda untuk mengemil lagi sebagai makanan penambah.