Kamis 30 Jul 2015 00:32 WIB

Perempuan Usia 20an Sering Melakukan Keliru Soal Kesehatan Ini

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Satya Festiani
Minum susu bisa cegah osteoporosis pada perempuan
Foto: sheknows.com
Minum susu bisa cegah osteoporosis pada perempuan

REPUBLIKA.CO.ID,‎ Di usia 20-an, banyak terjadi perubahan besar dalam hidup. Anda mungkin pindah ke sebuah kota baru, mendapatkan pekerjaan, hingga membayar tagihan sendiri.

Di tengah-tengah masa yang mirip roller coaster tersebut, kesehatan seringkali menjadi prioritas ke sekian. Ingatlah, Anda hanya mempunyai satu tubuh. Percaya atau tidak, keputusan kesehatan yang Anda buat dalam 20an akan memetakan lanskap kehidupan di masa senja. Banyak wanita melakukan kesalahan kesehatan terbesar di awal-awal usia muda mereka. Apa saja itu?

1. Melewatkan tes paling penting

Wanita yang aktif secara seksual sebaiknya mengikuti tes tahunan agar terhindar dari Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya untuk gonore dan klamidia. Tes ini bahkan berlaku bagi Anda yang tidak memiliki risiko penyakit seksual. Pada 2013, ada lebih dari 1,4 juta kasus klamidia dan lebih dari 300 ribu kasus gonore dilaporkan di Amerika Serikat. Sebagian besar terjadi pada mereka yang berusia 20an. "Penderita IMS dapat terkena komplikasi kesehatan jangka panjang seperti infertilitas," ucap dokter perawatan primer di Rumah Sakit Wanita Brigham, dr. Nancy Keating seperti dikutip dari Today.com, Rabu (29/7). Jika dideteksi sejak awal, gonore dan klamidia dapat sepenuhnya diobati. Yang dibutuhkan adalah tes urine sederhana. Setiap dokter atau klinik dapat melakukannya. Jika ada infeksi parah, Anda mungkin memerlukan rawat inap atau operasi.

2. Hanya memakai tabir surya saat di pantai

Sekarang, kita semua tahu bahwa sinar matahari mampu meningkatkan risiko kanker kulit. Anda tidak hanya mendapatkan sinar tersebut di pantai. Paparan sinar matahari dari kegiatan di luar ruangan sehari-hari juga dapat menyebabkan lebih dari sekadar kanker kulit. Ketika berada di usia 20an, kulit Anda sempurna, dan tampaknya tidak mungkin akan mendapatkan keriput di usia 40an Anda. "Tapi mau tidak mau itu akan terjadi," kata Keating. Dia merekomendasikan penggunaan pelembab setiap hari dengan minimal SPF 30 untuk menjaga kulit tampak muda dan segar di tahun-tahun mendatang.

3. Tidak mengontrol kelahiran secara efektif

Alat kontrasepsi berupa pil menjadi bentuk paling populer untuk mengendalikan kehamilan. Tapi tahukah Anda, sembilan dari 100 wanita yang menggunakan pil KB masih memungkinkan hamil dalam tahun pertama? Ada banyak alat kontrasepsi yang lebih aman dan efektif seperti IUD dan implan. "Tingkat kegagalannya kurang dari satu persen," ujar Keating. Jenis kontrasepsi tersebut 20 kali lebih efektif daripada pil.

4. Tidak ingin hamil

Menurut sebuah studi di Fertility & Sterility 2014, sekitar 50 persen wanita usia reproduksi tidak pernah membahas kesehatan reproduksi mereka kepada petugas medis. Padahal ada realita menakutkan tentang jam biologis tubuh mereka. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists,  kesuburan akan mulai menurun secara bertahap pada usia 32 dan makin 'anjlok' di usia 37 ke atas. Ini bukan berarti Anda harus hamil sesegera mungkin. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan. Jika Anda masih menunda kehamilan, dokter kandungan bisa meresepkan asam folat dan vaksinasi. "Sehingga nanti saat ingin hamil, Anda bisa memiliki bayi sehat," kata Wakil Ketua Pendidikan Pasien di American College of Obstetricians and Gynecologists, dr. Cheryl Iglesia.

5. Mengabaikan kesehatan tulang

Osteoporosis mungkin tampak sebagai masalah bagi nenek-nenek saja. Sebenarnya, waktu terbaik mencegah osteoporosis adalah sekarang. "Tulang yang ditinggalkan saat remaja adalah tulang yang Anda miliki untuk sisa hidup Anda," ujar Direktur Remaja dan Dewasa Muda di UCSF, dr. Charles Irwin Jr.  Wanita mencapai puncak kepadatan tulang sekitar usia 30. Pada saat mencapai menopause, kepadatan tersebut mulai cepat menurun dan meninggalkan risiko bahaya. Lalu apa yang harus dilakukan? Kebiasaan makan yang baik adalah kuncinya. Asupan makanan hendaknya banyak mengandung kalsium dan vitamin D dari susu, sayuran hijau, dan makanan laut. Latihan menahan beban seperti angkat berat, berjalan, dan berlari juga dapat membantu membangun kepadatan tulang. "Perilaku makan tidak sehat seperti anoreksia dan bulimia menempatkan Anda pada risiko sangat besar untuk masalah tulang di kemudian hari," kata Keating.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement