Jumat 17 Jul 2015 03:43 WIB

Cegah Penimbunan Lemak Saat Lebaran

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
Berat badan perempuan
Foto: melindahospital
Berat badan perempuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Lebaran terdapat banyak makanan makanan mengandung lemak sekaligus kolesterol. Mulai dari opor ayam, rendang, semur daging hingga sayur ketupat yang mengandung santan bisa meningkatkan kadar lemak tubuh. Guna menanggulangi penimbunan lemak ketika Lebaran, ikutilah tips berikut.

Menurut Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, cara pertama mencegah timbunan makanan tersebut menjadi lemak yaitu dengan makan serat larut air atau kasar.

"Makan buah dan sayur dua jam sebelum makan besar. Kalau biasanya tidak tersedia, makanya bawa buah sendiri," ucapnya kepada Republika. Ia meyakini seseorang harus mandiri dengan membawa buah sendiri karena sulit ditemukan buah ketika Lebaran. Ia menjelaskan konsumsi buah dan sayur berserat meski sedikit tetap minimal bisa memutus masuknya lemak ke dalam tubuh.

"Saat lemak masuk ke tubuh itu dipecah oleh zat kolesterol yang dilepas hati. Setelah proses selesai, perlu serat supaya mencegah kolesterol masuk kembali ke dalam hati," terangnya. Lebih lanjut, sebelum berangkat silaturahmi, makanlah sebuah apel dengan kulitnya yang sudah dicuci bersih. Serat dari apel bisa membantu menahan nafsu makan yang muncul saat melihat hidangan Lebaran yang mengundang selera.

Selanjutnya, praktisi gizi klinis dan olahraga tersebut menyarankan agar meminum teh hijau atau perasan jeruk lemon saat pagi atau malam harinya. "Kalau minum itu, tubuh bisa membakar lemak lebih cepat dari biasanya," imbaunya.

Selain itu,luangkan waktu untuk berjalan di pagi hari. Ketika berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorphin yang bisa menjaga mood tetap gembira dan membantu membangkitkan efek-efek positif. Salah satu cara olahraga ketika lebaran yaitu seusai makan segera membersihkan meja dan peralatannya. Bisa juga dengan beres-beres rumah seperti menyapu dan mengepel. Kegiatan tersebut bisa membatu proses pembakaran kalori dalam tubuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement