REPUBLIKA.CO.ID, Kerap mendapat tawaran berakting sebagai pria alim dalam film religi, Fedi Nuril mengaku dia sebenarnya ingin mendapat tawaran peran yang bervariasi. Sayangnya, tawaran seperti itu jarang datang karena wajah Fedi dianggap terlihat "terlalu baik".
"Muka saya dibilang terlalu baik, padahal harusnya produser yang mengerti tahu semua itu butuh proses untuk membentuk karakter," kata Fedi usai pemutaran perdana "Surga yang tak Dirindukan" di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (7/7).
Maka, dia girang bukan kepalang saat diberikan peran sebagai tentara di film Doea Tanda Cinta yang tayang beberapa waktu lalu. Kesan alim terpatri pada Fedi sejak membintangi "Ayat-Ayat Cinta" sebagai karakter Fahri yang melambungkan namanya. Kini, dia kembali menjadi pria baik nan soleh dalam "Surga Yang Tak Dirindukan".
Karakter islami begitu melekat di sosok Fedi, sampai-sampai ada orang yang kecewa saat mengetahui watak aslinya ternyata berbeda dengan peran-perannya selama ini. Dia mengenang masa ketika baru tenar pasca tayangnya Ayat-Ayat Cinta.
"Pas liat gue nggak islami, di-bully habis-abisan, misalnya saat nongkrong di kafe, katanya Fahri nggak cocok begitu," imbuh dia.
Kesan alim itu belum sepenuhnya padam. Kini, para pengikut Fedi Nuril di Twitter bahkan sering mengajukan pertanyaan seputar agama.
"Padahal gue lebih ke sharing, bukan ngajarin, tapi pada nanya soal agama."