REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Batik Indonesia akan menyelenggarakan pameran Gelar Batik Nasional pada 24-28 Juni 2015 di Jakarta Convention Center.
Dari pameran tersebut diharapkan dapat membuka pangsa pasar ekspor batik ke negara-negara baru di Timur Tengah.
Wakil Ketua Panitia Gelar Batik Nasional Titik Djoko mengatakan, pameran ini digelar setiap dua tahun sekali dan kerap mendpatkan respon sangat baik dari pembeli di dalam negeri maupun luar negeri. Menurutnya, batik Indonesia sangat disukai oleh pembeli dari Amerika Serikat dan Jepang.
"Rata-rata pembeli asing yang datang ke pameran kita adalah kolektor," ujar Titik, Rabu (17/6).
Menurut Titik, pembeli dari negara-negara di Timur Tengah sudah mulai melirik batik tradisional Indonesia. Diharapkan, pada pameran tersebut bisa membuka pangsa pasar batik ke negara baru, sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor dan mengangkat citra budaya Indonesia ke kancah global.
Pada penyelenggaraan dua tahun lalu, Gelar Batik Nusantara berhasil membekukan transaksi sebesar Rp 26 miliar dengan jumlah pengunjung sebanyak 18 ribu orang. Pada tahun ini diharapkan jumlah pengunjung bisa meningkat sampai 20 ribu orang dan transaksi yang lebih banyak.
Titik mengimbau kepada para pembeli agar tidak tertipu, pasalnya saat ini banyak produk tekstil bermotif batik yang beredar. Di sisi lain banyak pengrajin batik yang belum memahami tentang pendaftaran hak cipta. Menurutnya, batik terbagi atas tiga kategori yakni batik tulis, batik cap, dan batik kombinasi.