Ahad 14 Jun 2015 13:25 WIB

Jazz Gunung 2015, Apresiasi Musik Etnik Indonesia

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Tohpati Ethnomission dalam Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/7) petang.
Foto: Antara/Musyawir
Tohpati Ethnomission dalam Jazz Gunung di Java Banana Bromo Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (9/7) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Dengan memadukan melodi dari alat musik dan alunan suara alam, Jazz Gunung kembali diselenggarakan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Tahun ini Jazz Gunung dihelat di panggung terbuka Java Banana Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, pada Jumat (12/6) dan Sabtu (13/6).

"Menginjak usianya yang ketujuh, Jazz Gunung tetap konsisten dalam meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz etnik Indonesia," ujar Ketua Panitia Jazz Gunung Indonesia, Bagas Indyatmono, Sabtu (13/6).

Acara yang telah diselenggarakan sejak 2008 ini menampilkan sejumlah musisi jazz tanah air yang memadukan musik etnik Indonesia dengan musik modern. Hal itu sejalan dengan tujuan dan semangat Jazz Gunung sejak kali pertama diselenggarakan.

"Saya memilih jazz karena saya suka, selain itu penonton jazz juga dinilai mampu menikmati musik dan menghargai alam," jelas founder Jazz Gunung, Sigit Pramono, Sabtu (13/6).

Perhelatan ini menampilkan Ring of Fire pimpinan Djaduk Ferianto yang berkolaborasi dengan penyanyi keroncong Endah Laras dan gitaris Tohpati. Penyanyi muda yang sedang naik daun, Tulus dan Andien, juga ikut memeriahkan Jazz Gunung yang berlangsung selama dua hari ini.

Di hari pertama ada penampilan Jay & Gatra Wardaya asal Yogyakarta yang berkolaborasi dengan dua musisi Korea Selatan SU:M, Yuri Jo Collective, Ina Ladies pimpinan musisi legendaris Indonesia Happy Pretty. Sedangkan di hari kedua ada penampilan Malacca Essemble, Beben Jazz and Friends, dan Nita Aartsen Quatro yang berkolaborasi dengan musisi Jazz asal Kuba, Ernesto Castillo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement