REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kain-kain tradisonal Indonesia begitu beragam, namun yang paling dikenal baik di dalam negeri ataupun luar negeri merupakan batik. Padahal selain batik keberagaman kain lainnya tidak terbatas. Indonesia masih memiliki tenun, songket, lurik, dan lainnya.
Melihat keberagaman kain tradisonal Indonesia yang tak terbatas itulah membuat Yeni Sebayang mencetuskan sebuah ide menciptakan gagasan pergerakan wanita. Indonesia Inspiring Women Day (IIWD) 2015 dengan tajuk "Delivering Indonesian Premium Textile For Everyone" menjadi ide brilian tersebut.
Acara ini merupakan sebuah wadah pengenalan budaya Indonesia yang begitu luas, dan salah satunya merupakan keberagaman kain yang ada di Indonesia, khususnya Indonesia bagian Timur.
"Setiap kali saya menggunakan kain dari Indonesia Timur, rata-rata kawan saya belum mengetahuinya, makanya saya fasilitasi dengan mengadakan acara ini," ujar Yeni Sebayang kepada ROL di Jakarta.
Acara yang berlangsung di Grand Ballroom Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (28/5), menghadirkan pameran kain yang diisi booth pengrajin kain yang berasal dari Samarinda, Sambas, Manado, Bali, Lombok, Bima, Kupang, Ternate, dan Flores.
"Kebanyakan pengerajin ibu-ibu sudah tua, saat anaknya ditanya ke mana mereka merantau," ujarnya saat ditanya mengapa tertarik membuat acara IIWD 2015.
Ia juga menjelaskan, bahwa acara ini diharapkan bisa menjadi salah satu penyumbang keberlangsungam para pengrajin kain. Pasalnya banyak dari pengrajin yang membuat kain hanya sebatas selingan, bukan penghasilan utama. Selain itu acara ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wanita-wanita lainnya untuk membuat langkah nyata bagi kebudayaan Indonesia.