REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lagu Bengawan Solo yang diiringi musik angklung tim kesenian KBRI Meksico City mendapat sambutan dan tepuk tangan meriah di Teatro Angela Peralta di Kota San Miguel de Allende, Meksiko.
Pertunjukan musik Angklung oleh Tim Kesenian KBRI Meksiko City itu diperuntukkan untuk memeriahkan Festival 160 Encuentro Internacional de Convivencia Hermandad Universal, kata Sekretaris II/Pensosbud KBRI Meksiko, Febby Fahrani kepada Antara London, Rabu (28/5).
Selain membawakan lagu Bengawan Solo, My Way, dan Besame Mucho, menurut Febby, juga ditampilkan Lagu Meksiko "Cielito Lindo" yang dinyanyikan bersama sekitar 400 penonton warga San Miguel de Allende Meksiko , yang memadati gedung teater itu.
Selain menyajikan kemerduan alunan musik Angklung, Tim Kesenian KBRI yang terdiri dari alumni Darmasiswa juga menyuguhkan pertunjukan tari tradisional, yaitu Tari Siutte Manis, Tari Eko Prawiro, Tari Legong Jobong, Tari Ngarojeng, dan Tari Tor-Tor Tandok.
Partisipasi KBRI di Festival 16o Encuentro Internacional de Convivencia y Hermandad Universal merupakan partisipasi ke-10. Di festival kali ini, KBRI juga melakukan pameran foto satu hari dengan tema `Keindahan Panorama Indonesia' di lobi Teater Angela Peralta.
KBRI juga melakukan diseminasi informasi dan promosi melalui penyebaran brosur dan pamflet, serta pemutaran video tentang keanekaragaman budaya dan tempat wisata Indonesia.
Untuk memperkenalkan berbagai produk kerajinan dan makanan khas Indonesia, KBRI memfasilitasikan partisipasi Warga Negara Indonesia yang menetap di San Miguel de Allende untuk memamerkan dan menjual berbagai produk kerajinan dan makanan.
Produk seperti pakaian batik, kebaya, kerajinan tas, serta makanan seperti nasi goreng kampung dan bakmi tektek, serta berbagai produk makanan dan minuman ringan mendapatkan respon positif dari masyarakat San Miguel de Allende yang mengunjungi tempat pameran di Central de Plaza de Conde.
Ketua Penyelenggara Festival, Jose Luis Ferro de la Sota, pada upacara pembukaan festival menyampaikan festival yang diselenggarakan sejak tahun 1999 ini merupakan salah satu even tahunan terbesar di kota dengan penduduk sebanyak 139 ribu orang.
Di festival tahun 2015 ini, sebanyak tujuh negara, antara lain Filipina, Mesir, Thailand, dan Rusia, berpartisipasi dengan berbagai penampilan budaya dan kegiatan pameran seni dan foto. Festival ini ditujukan untuk mempromosikan dan meningkatkan kunjungan turis ke kota tersebut, serta mengenal keragaman budaya nasional dan internasional.