Ahad 19 Apr 2015 02:10 WIB

James Franco Kaji Diri Dalam Hidup dan Seni di 'The Adderall Diaries'

Rep: c25/ Red: Satya Festiani
James Franco
Foto: AP Photo
James Franco

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- James Franco, aktor, sutradara, penulis, guru dan bintang film ‘The Adderall Diaries’, berhasil di berbagai kegiatan dan tidak berencana untuk mempersempit fokus nya.

‘The Adderall Diaries’ yang didasarkan pada tahun 2009 bergenre kriminal murni riwayat penulis Stephen Elliott dan ditayangkan perdana di Festival Film Tribeca, adalah buku pertama pilihan Franco untuk dibuat menjadi sebuah film.

Namun, dibandingkan kembali ke belakang kamera, ia memilih membawanya ke penulis / sutradara Pamela Romanowsky. Mereka sebelumnya berkolaborasi dalam ‘The Color of Time’ tentang kehidupan penyair CK Williams.

"Film ini adalah tentang seorang pria yang berjuang dengan siapa dia, dengan seni dan bagaimana ia mewakili dirinya dalam seni dengan masa lalunya," kata Franco dalam sebuah wawancara.

Aktor 36 tahun itu tampil di Broadway tahun lalu dalam kebangkitan John Steinbeck ‘Of Mice and Men’ saat ia syuting film di New York. Dia mengatakan jadwal yang sibuk ditambahkan ke perannya sebagai edgy, Adderall-menyalahkan penulis membuat dia bermain dalam film.

"Varietas adalah hal yang menarik saya," ujar Franco tentang pekerjaannya di atas panggung, di film dan di media cetak. "Saya berencana untuk terus melakukan semua hal. Jika saya melakukan salah satu nya, maka saya akan mendapatkan sedikit bosan atau merasa kendala media itu."

Dalam film, Franco berperan sebagai Elliott, seorang novelis sukses yang berjuang dengan blok penulis dan bermasalah dalam hubungan serta ketergantungan narkoba. Karirnya semakin mundur setelah ia tertangkap berbohong tentang ayahnya dan masa lalu yang bermasalah.

"Cara kita menceritakan kisah kami membuat kita tahu siapa kita,”

Romanowsky menceritakan tentang film. "Memori sangat bisa diandalkan, mudah dibentuk dan banyak nerubah."

Elliott menjadi terpesona dengan pengadilan seorang programmer komputer yang dituduh membunuh istrinya dan melihat cara untuk menghidupkan kembali karirnya tahun 2007. Tetapi juga menyalakan kembali kenangan kekerasan sendiri.

Ketika ayahnya terasing, Elliott yang diperankan oleh aktor Ed Harris, muncul kembali dalam hidupnya setelah absen lama dan dipaksa untuk menghadapi masa lalunya.

"Kedengarannya seperti dalam beberapa hal, kehidupannya  gila dan liar, tetapi ketika ia mengerti, buku itu menjadi benar-benar menarik dan mempelajari orang yang berurusan dengan masa lalu, emosi dan hubungan nya," kata Franco.

"Bagi saya, hal yang paling menarik adalah pengujian diri, hidup dan seni," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement