Sabtu 21 Feb 2015 09:05 WIB

Bingung Jadwal Imunisasi pada Anak, Ini Solusinya

Imunisasi. Ilustrasi
Foto: .
Imunisasi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua masih suka kebingungan tentang jadwal imunisasi anaknya. Akhirnya mereka hanya mengandalkan pemberitahuan dari pihak rumah sakit atau rumah bersalin.

Padahal jadwal imunisasi bertebaran di internet. Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan orangtua tentang jadwal imunisasi. Pertanyaan itu sudah dirangkum oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan kami akan menuliskannya kembali kepada Anda seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Mengapa jadwal imunisasi di beberapa praktek dokter, klinik atau rumah sakit berbeda-beda?

Perbedaan jadwal imunisasi yang berbeda di beberapa praktek dokter karena sumber rujukan yang berbeda, adanya modifikasi untuk memudahkan orangtua, atau pertimbangan khusus berdasarkan kondisi bayi dan anak pada saat itu. Sebaiknya menggunakan jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Departemen Kesehatan, karena dievaluasi secara periodik dengan memertimbangkan perubahan epidemiologi penyakit tertentu, adanya vaksin-vaksin baru yang resmi beredar di Indonesia dan negara tetangga serta memperhatikan anjuran dari WHO.

Jadwal imunisasi mana yang terbaik?

Jadwal yang terbaik adalah yang masih di dalam rentang umur Jadwal Imunisasi yang direkomendasikan departemen kesehatan. Jadwal terbaru bisa Anda dapatkan di internet. Namun sebelum Anda imunisasi harus dipertimbangkan pula hal-hal berikut: keadaan dan riwayat bayi atau anak yang berkaitan dengan indikasi kontra atau risiko kejadian ikutan pascaimunisasi, serta permintaan orangtua (misalnya vaksinasi cacar air sebelum umur 10 tahun). Berdasarkan pertimbangan tersebut dokter dapat melakukan penyesuaian untuk kepentingan bayi atau anak, disertai penjelasan kepada orangtua.

Jika sudah diimunisasi lengkap pada usia balita, apakah di sekolah perlu diimunisasi lagi?

Imunisasi yang perlu diberikan ulang di sekolah dasar yaitu imunisasi campak dan difteri (kelas 1), dan tetanus (kelas 2, 3, dan 6). Banyak anak yang sudah divaksinasi campak ketika bayi ternyata pada umur 5-7 tahun masih bisa terkena campak. Pada anak umur lebih dari 10 tahun juga masih banyak dijumpai kasus difteri. Untuk pemberantasan tetanus sedikitnya dibutuhkan 5 kali suntikan tetanus toksoid sejak bayi sampai dewasa, sehingga kekebalan pada umur dewasa akan berlangsung sekitar 20 tahun.

Bayi prematur, apakah imunisasi harus ditunda?

Ya, vaksin polio oral sebaiknya diberikan sesudah bayi prematur berumur 2 bulan, demikian pula DTP, hepatitis B dan Hib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement