REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, meluncurkan buku ensiklopedia batik khas Yogyakarta, Sabtu (14/2). Peluncuran tersebut dilakukan untuk memperkuat status Yogya sebagai Kota Batik.
Kepala Bidang PSD UMKM Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto mengatakan, Yogyakarta memiliki beragam corak batik khas. "Corak batik khas Yogya ini yang kita kenalkan ke masyarakat lewat buku ini," ujarnya.
Menurutnya, buku setebal 84 halaman tersebut selain berisi gambar corak batik khas Yogya. Juga berisi sejarah batik Yogya, alat-alat serta proses pembuatan batik, serta ciri khas batik Yogya. "Makna batik Yogya juga kita sajikan di buku ini," katanya.
Proses penyusunan Ensiklopedia Batik Yogya ini sendiri sudah dilakukan sejak 2012 bekerjasama dengan UGM. UGM mengirim langsung tim ke kluster-kluster batik hingga Balai Besar Batik Yogya untuk mewawancarai para pembuat batik. “Kami tambahi wawancara dengan pakar-pakar batik,” ujarnya.
Buku ini masih dicetak terbatas dan hanya didistribusikan ke sekolah mulai dari jenjang SMP serta SMA/SMK negeri. Pihaknya juga sudah merencanakan untuk memperluas distribusi buku hingga ke sekolah-sekolah swasta. “Harapanya buku ini bisa dijadikan bahan pembelajaran tentang batik, khususnya batik khas Yogya," katanya.
Diakuinya, perkembangan corak batik di Indonesia cukup cepat. Inovasi corak batik juga terus berkembang dari tahun ke tahun. Meski begitu di Yogyakarta dari dulu hingga saat ini memiliki corak batik yang khas. "Batik-batik inilah yang harus kita kenalkan ke masyarakat ke generasi mendatang," katanya.
Apalagi katanya, secara umum coral batik Yogyakarta adalah batik tradisional. Tema klasik yang disusung batik Yogya berbeda dengan corak batik daerah lain, seperti batik Pekalongan yang mengarah ke tren saat ini.
Begitu pula dari sisi pewarnaan. Batik Yogya banyak mengadopsi pewarnaan alam. Dengan bahan pewarnanya diambil dari bahan-bahan alam.