REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang ingin bisa menulis dengan produktif. Namun kadang banyak kendalanya.
Salah satunya menurut Ketua Women Script Comunnity, sebuah komunitas penulis, Deka Amalia adalah terpaku pada karya yang sudah kita tulis.
"Karena ingin segera ada hasilnya. Maka hanya tulisan itu yang kita pikirkan," ujar perempuan yang aktif dan produktif menulis ini kepada Republika Online, Selasa (30/12).
Padahal untuk dapat dimuat atau terbit butuh waktu menunggu. Saat mengirim ke media atau penerbit kita harus menunggu untuk dimuat atau terbit. Karena di sana pun ada antrian naskah untuk dimuat atau terbit.
Jika itu kita pikirkan terus maka kita tidak akan produktif. Lalu, bagaimana agar kita produktif menulis?
Menurut Deka, kunci yang utama adalah terus menulis. Menulis setiap hari.
Alokasikan waktu kapan kita merasa nyaman untuk menulis. Setiap orang bebas memilih waktu yang tepat saat menulis. Alokasikan waktu dan disiplin memenuhi alokasi yang sudah kita tetapkan sendiri.
Lalu, kirim tulisan ke media. Kirim naskah ke penerbit. Tak lupa berdoa segera dimuat dan terbit.
Jangan pula memikirkannya lagi, beralih saja ke tulisan berikutnya. Siapkan naskah berikutnya. Ibaratnya kita menanam, suatu saat akan menuai. Tanpa kita sadari akan tiba saatnya kita panen.
"Itulah yang membuat seorang penulis bisa punya karya yang beruntun," ujarnya.
Jangan lupa di sela-sela menulis alokasikan juga waktu untuk membaca. Karena semua bacaan tersebut akan memperkaya tulisan kita.
Jika ragu atau belum percaya diri, ikut dalam program buku terbit. Atau ikuti pelatihan yang sepaket sampai naskah siap terbit.
"Mau produktif? Mulai sekarang juga. Jangan tunda lagi," saran Deka.