REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menolak keras kontes Miss World Muslimah. Juru Bicara (Jubir) Muslimah Iffah Nur menegaskan ajang Miss World Muslimah ini tidak pantas diadakan sebab menonjolkan wanita dari segi fisik.
Menurut Iffah, ajang Miss World Muslimah ini tetap menonjolkan unsur kecantikan meski dibalut dengan persaingan keilmuan. "Menonjolkan kecantikan itu dilarang di dalam Islam," kata Iffah, Jum'at (21/11).
Menurut Iffah, penilaian awal dan utama dari ajang ini dilihat dari segi kecantikan terlebih dahulu. Sebelum pada akhirnya, kata Iffah, menilai dari segi lain, seperti kecerdasan, keterampilan, keilmuan dan sebagainya.
Ajang ini masih dianggap menilai perempuan secara fisik karena proses pemilihan di sesi awalnya. Menurut Iffah, para penyelenggara telah menentukan usia para peserta. Selain itu, penyelenggara masih menentukan para peserta dari tinggi tubuh dan proposional tubuhnya. "Oleh karena itu, ajang ini masih menilai dari fisik dan kecantikan," katanya.
Iffah menjelaskan pula, di dalam ajang ini, para peserta akan melakukan pemotretan. Pemotretan ini, ujarnya, mengindikasikan kontes ini masih mengutamakan kecantikan.
Selain itu, di sesi ajang ini, para peserta juga akan melakukan melenggak-lenggok di depan umum. "Di depan laki-laki yang bukan muhrim," ujarnya. Padahal, kata Iffah, berlengak-lenggok di depan laki-laki yang bukan mahram itu haram hukumnya.
Miss World Muslimah pun dipandang jelas tidak sesuai dengan syariat Islam. Untuk itu, kata Iffah, HTI menolak keras dan mengkritisi ajang muslimah ini.
Menurutnya, pada dasarnya perempuan itu wajib dilindungi kehormatannya. Prinsip ini, kata Iffah, belum terealisasikan dengan baik di ajang Miss World Muslimah.