Jumat 21 Nov 2014 12:36 WIB
Kontroversi World Muslimah 2014

Kontes Miss World Muslimah Dinilai Tidak Pantas

Rep: C13/ Red: Indira Rezkisari
Salah satu kegiatan yang dilakukan finalis Miss World Muslimah selama rangkaian acara yang berlangsung di Yogyakarta, Jawa Tengah.
Foto: dok miss world muslimah
Salah satu kegiatan yang dilakukan finalis Miss World Muslimah selama rangkaian acara yang berlangsung di Yogyakarta, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Miss Muslimah 2014 yang diadakan di Indonesia pada tahun ini dinilai tidak pantas. Menurut banyak pihak ajang ini sama saja dengan ajang kontes kecantikan seperti Miss World dan Miss Universe.

"Menurut saya tidak pas," kata Ketua Badan Kontak Majlis Ta'lim (BKMT) Tuti Alawiyah, Jum'at (21/11).

Menurutnya, ajang-ajang seperti ini hanya sekedar memamerkan fisik secara individual. Karena, kata Tuti, dalam Islam tidak diperbolehkan seorang wanita menunjukkan fisiknya selain kepada muhrimnya.

Tuti mengaku lebih menyukai persaingan lain seperti dalam ilmu dan olahraga. "Saya tidak setuju kalau ada persaingan ajang kecantikan," katanya.

Tuti menjelaskan juga lebih menyukai ajang yang mengedepankan kesehatan dan sikap yang baik. Selain itu, kemampuan bicara yang baik dan kemampuan dalam mendalami ilmu.

Ajang Miss World Muslimah ini dipandangnya tidak akan bisa membangun citra Islam, terutama Muslimah. Baginya, ajang ini tetap saja tidak ada dalam hukum Islam. Menurutnya, ajang ini cuma ajang pamer kecantikan semata. "Dalam islam kan tidak dianjurkan untuk pamer-pamer kecantikan," tambahnya.

Untuk itu, Tuti mengingatkan bagi siapapun yang mendukung ajang kontes kecantikan terutama Miss World Muslimah agar menilai kembali dengan benar mengenai ajang tersebut. Karena, menurutnya, ajang ini tidak tepat dalam Islam.

Malam ini rencana kontes kecantikan Miss World Muslimah akan menggelar malam penobatan. Acara akan berlangsung di Yogyakarta, Jawa Tengah. Tahun sebelumnya Miss World Muslimah juga menghelat malam finalnya di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement