Rabu 19 Nov 2014 17:40 WIB

BBM Naik? Ini Tips Menghadapinya (1)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
  Antrean panjang kendaraan mobil dan motor yang mengantre mengisi bahan bakar menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi  di SPBU Padjajaran Kota Bogor, Senin (17/11) malam.  (foto : MgROL30 )
Antrean panjang kendaraan mobil dan motor yang mengantre mengisi bahan bakar menjelang kenaikan harga BBM bersubsidi di SPBU Padjajaran Kota Bogor, Senin (17/11) malam. (foto : MgROL30 )

REPUBLIKA.CO.ID, Bahan bakar minyak (BBM) baru saja naik. Sambutan masyarakat pun sangat beragam. Sebagian besar mengutuk kenaikan harga BBM itu karena akan berimbas pada kenaikan harga barang, jasa maupun transportasi.

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Pandji Harsanto, SE, CFP, memberikan tips menghadapi kenaikan BBM. Sebab, kenaikan BBM sudah pasti akan meningkatkan biaya hidup sehari-hari.

Pandji, Rabu (19/11), menjelaskan per tanggal 18 November 2014 BBM bersubsidi sudah naik 30 persen sebesar Rp 2.000 dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Sudah tidak dipungkiri lagi bisa jadi kenaikan harga dan biaya yang lain naik menjadi 30 persen atau lebih. Masalahnya apakah kenaikan penghasilan Anda juga 30 persen atau bahkan lebih pada waktu dekat ini?

Kalau jawabannya tidak atau belum tentu, berarti Anda harus benar-benar berhemat dan mulai meninjau ulang penerimaan dan pengeluaran bulanan Anda.

1. Mulai menjarangkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak begitu penting.

Coba tinjau lagi pengeluaran Anda tiga bulan terakhir ini apakah ada pengeluaran-pengeluaran yang tidak begitu penting yang hanya berupa keinginan saja, misalnya untuk hiburan atau bersantai. Misal yang hobi nonton bareng pasangannya yang biasa sekali seminggu, mungkin bisa jadi dua minggu sekali.

2. Mengganti pengeluaran dengan membuat sendiri

Mungkin ada pengeluaran-pengeluaran yang bisa Anda subtitusi, misalnya buat Anda yang hobi mengopi di coffee shop, Anda bisa menghemat dengan membuat kopi sendiri. Pandji punya teman yang hobi minum susu almond, karenanya untuk mendapatkan harga yang lebih murah, teman Pandji pun melakukan survei mencari sendiri yang jual almond murah di mana dan bikin susu almond sendiri.

3. Menurunkan kelas tanpa mengurangi fungsi

Buat yang tinggal di Jakarta ataupun kota-kota besar lainnya, kemacetan pastinya sudah jadi hal yang biasa, tanpa kita sadari kemacetan akibat terlalu banyak orang yang menggunakan roda empat membuat bbm terbuang percuma dan pemborosan. Ada baiknya mungkin bisa menggunakan roda dua yang lebih irit bahan bakar dan lebih cepat untuk menembus kemacetan. Banyak hal lain yang mungkin bisa kita turunkan kelasnya tanpa mengurangi fungsinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement