Selasa 18 Nov 2014 10:44 WIB

Dewi 'Dee' Lestari Dukung Kenaikan BBM

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Dewi Lestari
Foto: ANTARA
Dewi Lestari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi sekaligus penulis novel populer, Dewi 'Dee' Lestari mendukung kebijakan pemerintah Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal ini diungkapkannya dalam akun Twitternya @deelestari.

"Siapapun presidennya, dari dulu saya setuju subsidi BBM memang harus dikurangi. Sekian," tulis Dee, Selasa (18/11).

Tweet Dee tersebut mendapatkan komentar beragam dari sejumlah pengikut atau followersnya. Jurnalis senior, Desi Anwar terlihat juga mendukung pendapat Dee tersebut. Dia memposting ulang atau re-tweet tulisan Dee.

Akun @aditahpsr menanyakan alasan Dee mendukung kebijakan tersebut. "Ruang fiskal sudah terlalu sempit untuk melakukan pembangunan apapun karena terpakai untuk subsidi BBM. Mau pembangunan? Subsidi kurang," jawab Dee membalas komentar @aditahpsr.

"Harga buku juga naik dong," tulis pemilik akun @dhikanugrohoo. "Disaat minyak dunia turun, kenapa naik? Rakyat menjerit, harga kebutuhan ikut naik. Ini bukan masalah dua ribunya," tulis @sikowek.

"Kalau begitu, mana janji pemimpin yang lahir dari rakyat?" tulis @lutfisme.

Pemerintah menaikkan harga premium dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter, demikian juga solar dari Rp 5.500 ke Rp 7.500 per liter. Penulis 'Perahu Kertas' dan 'Gelombang' ini juga menyayangkan banyaknya netizen dan masarakat yang memaki-maki pemerintah setelah menelurkan kebijakan ini pada Senin (17/11) malam kemarin.

"Katakanlah yang naik Prabowo yang tidak saya pilih. Kalau sekarang beliau menaikkan BBM pun, saya tak akan memanfaatkan momen untuk memaki-maki beliau," ujar Dee.

Tweet Dee ini juga menuai banyak komentar.  "Jangan berandai. Hadapi kenyataan hari ini dan pemerintahan kuat siap menerima kritikan dari rakyatnya. Checks and balances," tulis @idrus28.

"Setuju, mbak. Andai kita semua kaya raya, kenaikan BBM bukan masalah," tulis @botsun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement