Selasa 04 Nov 2014 11:16 WIB

12 Cara Kelola Stres di Tempat Kerja (4-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Mengelola stres di tempat kerja diperlukan agar bisa bekerja lebih baik tanpa tekanan yang membebani diri.
Foto: Musiron/Republika
Mengelola stres di tempat kerja diperlukan agar bisa bekerja lebih baik tanpa tekanan yang membebani diri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian di Australia menemukan bahwa satu dari enam kasus depresi di lingkungan kerja berasal dari stres kerja. Satu dari lima karyawan wanita dan satu dari delapan karyawan pria pasti pernah mengalami stres kerja.

Di Amerika, stres kerja membuat beban hidup dua kali lipat lebih berat. Bahkan Departemen Kesehatan melaporkan bahwa 70 persen keluhan fisik dan mental di tempat kerja terkait dengan stres.

ROLers, berikut adalah 12 teknik yang bisa membantu Anda mengelola stres di tempat kerja, dilansir dari Belifnet, Selasa (4/11).

10. Identifikasi tingkat stres

Salah satu cara kita menjadi lebih tangguh di lingkungan kerja adalah mengidentifikasi tingkat stres diri sendiri. Daftar gejala stres itu banyak sekali. Pada level pertama, seseorang mungkin mulai frustasi, apatis, tidak berdaya, tidak sabaran, sinis, penurunan signifikan dalam profesional kerja, kepercayaan diri berkurang, merasa kewalahan, dan tidak mampu merasakan kesenangan.

Pada level kedua, stres di level pertama  menjadi semakin kronis dan akut. Pada level ketiga, gejala-gejala kronis itu disertai dengan penyakit fisik. Jika Anda sudah melewati level ketiga, pemulihan stres Anda membutuhkan waktu dan usaha.

11. Istirahat

Liburan itu tidak selalu berarti merogoh kocek mahal. Negara-negara yang pekerjanya mengambil liburan biasanya hidup lebih bahagia dan lebih panjang umur dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan waktu untuk bekerja. Liburan melindungi kita dari kejenuhan bekerja dan selalu membawa gairah baru.

12. Gunakan insting

Anda bisa mendengarkan insting Anda untuk keluar dari kebiasaan yang menyebabkan stres. Temukan beberapa kepuasan untuk melakukan hal baru, tak hanya duduk di depan kerja atau berdiskusi dengan supervisor Anda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement