REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar penyanyi dangdut Rhoma Irama yang tergabung dalam komunitas Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) bercita-cita membangun museum Rhoma Irama dan Soneta untuk melestarikan karya-karya sang "Raja Dangdut".
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forsa Surya Aka Syahnagra mengatakan pembangunan museum itu juga merupakan bentuk penghargaan penggemar kepada musisi dangdut yang sudah menciptakan lebih dari seribu lagu tersebut.
"Maka tidak berlebihan kiranya Forsa berobsesi mendirikan museum Soneta. Kemungkinan lokasinya di Jakarta," katanya di sela pembukaan Musyawarah Nasional Forsa di Jakarta, Jumat (24/10). Museum itu akan menjadi tempat menyimpan dan memamerkan koleksi karya Rhoma Irama dan grup Soneta yang dia bentuk.
Karya-karya Rhoma Irama sepanjang tahun 1960 sampai 1970-an, menurut Surya Aka, antara lain tertuang dalam piringan hitam serta kaset lagu-lagu pop, daerah, melayu, kasidah, dan dangdut.
Selain itu, ia melanjutkan, ada koleksi video 27 film dan sinetron yang dibintangi Rhoma Irama, video konser, dan dokumentasi konser di televisi. Surya Aka menjelaskan pula bahwa museum Soneta nantinya juga akan memajang berbagai penghargaan yang telah diterima Rhoma Irama, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Gitat-gitar, kostum show, properti film dan sebagainya bisa dinikmati juga di museum," kata Surya Aka, yang sehari-hari menjadi dosen ilmu komunikasi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS).
Dia berharap nantinya museum Soneta bisa menjadi tempat masyarakat mempelajari karya-karya dari Soneta sejak awal terbentuk hingga saat ini. "Tentu juga dapat dipelajari oleh generasi sekarang maupun akan datang," kata dia.
Forsa yakin karya Rhoma Irama akan terus dikenang sampai 50 tahun atau 100 tahun ke depan karena lagu-lagunya tidak sekedar menghibur, tetapi juga menginspirasi dan memberi solusi.