REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia merilis pada tahun 2014 Daftar Merah "BirdLife International" mengidentifikasn 48 jenis burung baru di Indonesia.
"Jadi di penghujung tahun 2014 ini diperkirakan jumlah jenis burung di Indonesia mencapai 1.650 jenis," kata Direktur Eksekutif Burung Indonesia Agus Budi Utomo dalam acara "Merayakan Keragaman Burung" di Indonesia 2014 di Kebun Raya Bogor, Sabtu (31/8).
Agus menyebutkan, Indonesia masuk dalam peringkat empat besar dunia dalam hal kekayaan jenis burung secara keseluruhan. Sebagian jenis baru tersebut, lanjut Agus, seperti Udang-Merah Sangihe (Ceyx sangirensis), pelatuk punggung-emas (Chrysocolaptes strictus) dan raja-udang kalung-biru (Alcedo euryzona) merupakan jenis endimis.
"Artinya, jenis burung endemis alias unik yang kita punya semakin bertambah. Namun, banyak diantara jenis-jenis yang hanya ada di Indonesia itu terancam punah," kata Agus.
Agus mengatakan, berdasarkan data Burung Indonesia pada tahun 2013 ada 380 jenis endemis yang dimiliki sebanyak 74 di antaranya terancam punah.
Menurut Agus, hendaknya kekayaan jenis burung endemik Indonesia sepantasnya menjadi kebanggaan bangsa dan setiap elemen masyarakat dan tergerak untuk melestarikannya.
"Terlebih dengan keindahan, kecantikan bulu, kemampuan terbang, naluri navigasi, serta suara merdu burung dapat memberikan inspirasi yang luas dalam berbagai aspek kehidupan kita termasuk seni, dan budaya," kata Agus.
Agus mengatakan, saat ini sebagian masyarakat Indonesia masih awam dengan kekayaan yang dimiliki, baik jenis-jenis burung khas Indonesia maupun jenis-jenis burung yang umum menempati lingkungan.