Selasa 12 Aug 2014 12:47 WIB

Duh, Robin Williams Sudah Jadi Junkies Kokain Selama Tiga Dekade

Rep: C92/ Red: M Akbar
Cast member Robin Williams gestures at a panel for the television series
Cast member Robin Williams gestures at a panel for the television series "The Crazy Ones" during the CBS portion of the Television Critics Association Summer press tour in Beverly Hills, California, in this file picture taken July 29, 2013. Oscar-winning a

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Robin Williams ternyata pernah mengonsumsi narkoba jenis kokain. Sekitar akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-an, ia kecanduan kokain. Ia juga dikabarkan senang berpesta minuman keras bersama partnernya John Belushi.

Ia mengatakan, kematian sahabatnya dan kelahiran putra pertamanya mendorong dia untuk berhenti mengonsumsi narkoba dan alkohol. ''Apakah ini pertanda kebangkitan, dalam skala besar,'' kata dia.

Williams mulai kecanduan alkohol lagi tahun 2003. Ketika itu ia bekerja di sebuah kota kecil di Alaska. Tanggal 9 Agustus 2006, ia memeriksakan diri ke pusat rehabilitasi penyalahgunaan obat-obatan di Newberg, Oregon.

Ia kemudian menyatakan diri sebagai pecandu alkohol. Setelah 20 tahun hidup tenang, Williams minum alkohol lagi. Ia kemudian memutuskan bersikap proaktif untuk mengatasi kecanduannya ini dan fokus untuk menyejahterakan keluarganya.

Tahun 2009, ia dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung. Ia menunda tur tunggalnya untuk menjalani operasi penggantian katup aortanya. Operasi itu berhasil dilakukan tanggal 31 Maret 2009 di Klinik Cleveland.

Ia kemudian ditemukan tak sadarkan diri di rumahnya, California Senin (11/8) kemarin. Ia dinyatakan meninggal beberapa jam setelahnya. Dari hasil uji forensic, diduga kematiannya disebabkan karena bunuh diri dengan asphyxia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement