REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penggebuk drum grup punk, The Ramones, Tommy Ramone, tutup usia. Tommy Ramone, terlahir sebagai Erdely Tamas di Budapest, meninggal pada Jumat di rumahnya, di New York, setelah menjalani perawatan atas kanker. Ramone meninggal dalam usia 62 tahun.
Dengan penuh duka cita kami menyampaikan kepergian Tommy 'Erdelyi' Ramone," kata band itu melalui Twitter, seperti dilansir majalah hiburan Variety, Ahad (13/7).
Empat orang yang semuanya memakai nama belakang Ramone, membentuk band The Ramones pada pertengahan 1970-an. Mereka muncul sebagai band punk underground di New York. Ramone melejit melalui tiga album pertama mereka yaitu Ramone (1976) meliputi lagu tenar mereka "Blitskrieng Bop" dan "Leave Home" serta "Rocket to Russia" (keduanya pada 1977).
"The Ramones membangkitkan kembali rock and roll yang mencapai titik terendah, dengan memasukkan energi punk, perilaku urakan dan lantang serta suara cepat," demikian tertulis dalam biografi kelompok itu pada Hall of Fame untuk Rock and Roll.
Ketika album pertama mereka muncul, musik rock sedang menggembung dan pongah, sedangkan The Ramone kembali ke dasar: sederhana dan cepat, melucuti semua lagu rock and roll". Tommy Ramone berhenti memainkan drum dan menyerahkannya kepada pemain baru Marky Ramone pada 1978, tetapi tetap menjadi penasehat band sampai 1984. Kelompok band ini bubar pada 1996 dan masuk dalam Hall of Fame pada 2002.
Penyanyi utama Joey Ramone meninggal pada 2001, pembetot bas dan vokalis Dee Dee Ramone meninggal tahun 2002 sedangkan gitaris Jhonny Ramone meninggal pada 2004. "Bukan sekedar musik pada Ramone. Ada gagasan" tertera pada laman facebook band tersebut mengutip pernyataan Erdelyi pada 1978.
"Band ini mengembalika semua rasa yang hilang paa musik rock -- mendorongnya menjadi sesuatu yang baru dan berbeda. Awalnya hanya pada jenis artistik, tapi akhirnya menjadi sesuatu yang sangat bagus bagi semua orang," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika