Rabu 07 May 2014 12:31 WIB

Bintang Hollywood Boikot Hotel Milik Pemerintah Brunei

Rep: Elba Damhuri/ Red: Julkifli Marbun
 Putra Mahkota Billah and Putri Sarah dari Brunei
Foto: REUTERS
Putra Mahkota Billah and Putri Sarah dari Brunei

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penerapan hukum Islam di Brunei Darussalam terus mendapat perlawanan dari berbagai kalangan. Kini, giliran sejumlah bintang Hollywood menyatakan akan memboikot menginap atau menggelar acara di Hotel Beverly Hills milik Pemerintah Brunei.

Komedian Jay Leno dan Ellen DeGeneres termasuk di antara selebritas yang mendukung aksi boikot ini. Pemerintah Brunei memiliki sejumlah hotel di Amerika Serikat (AS), kebanyakan berada di Los Angeles. Mereka tergabung dalam grup usaha Dorchester Collection.

"Penerapan hukum itu benar-benar tidak bisa diterima," kata Jay seperti dikutip BBC, Rabu (7/5).

Dalam demonstrasi kecil di lobi hotel, Jay mengatakan pada dasarnya semua orang baik dan akan berbuat baik. Ia beralasan, semua orang memiliki dorongan dasar untuk berbuat baik.

Bar hotel Beverly Hills, the Polo Lounge, menjadi salah satu tempat gaul terbaik di kota itu bagi para selebritas Hollywood. Hotel didominasi warna pink itu dibuka pada 1912 dan memiliki banyak cerita sejarah.

Elizabeth Taylor pernah menghabiskan masa kecil di sana hingga dewasa bersama Richard Burton. Tom Cruise dan Ozzy Osbourne pun akan sering ditemui di lobi hotel mahal itu.

Tapi sekarang, Yayasan Media Wanita Internasional dan Dana Televisi dan Bioskop AS mengatakan akan mencari hotel lain untuk menggelar even-event mereka. Lembaga lain juga mengikuti jejak serupa.

Pendiri Grup Virgin, Richard Branson, mentweet pada pekan lalu bahwa dia, para pegawai, dan keluarganya tidak akan tinggal lagi di hotel itu. Sultan Brunei dianggap tidak menghormati nilai-nilai dasar kemanusiaan.

Majelis kota Beverly Hills akan menggelar voting untuk membuat sebuah resolusi mengutuk penerapan hukum Islam di Brunei. Pekan lalu, Sultan Hassanal Bolkiah memulai phase pertama penerapan hukum Islam di Brunei.

Wali Kota Beverly Hills, Lili Bosse, mendesak warga mendukung resolusi ini dan melepaskan kota itu dari segala usaha terkait Pemerintah Brunei.

Kepala Eksekutif Jaringan Dorchester Collection Christopher Cowdray menilai protes-protes terhadap hotelnya sangat tidak adil. "Mereka mengabaikan hotel-hotel yang dimiliki negara lain yang sebetulnya sejak lama sangat mengabaikan hak asasi manusia," kata dia.

Menurut Cowdray, di Los Angeles banyak berdiri hotel yang dimiliki negara yang memiliki catatan buruk atas kemanusiaan. Kebanyakan negara itu ada di Timur Tengah dan Afrika.

Kelompok keagamaan di AS ikut mendukung tindakan Pemerintah Brunei yang menerapkan hukum agama. Bagi mereka, ini merupakan bagian dari kebebasan menjalankan hak-hak beragama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement