Selasa 11 Mar 2014 23:10 WIB

Acha Septriasa: Film Layaknya Bernafas

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Bilal Ramadhan
Acha Septiyasa
Foto: Raisan Al Farisi
Acha Septiyasa

REPUBLIKA.CO.ID, Mengawali karirnya di tahun 2005 silam, Acha Septriasa menjelma menjadi salah satu aktris berbakat di Indonesia. Dengan berhasil memerankan banyak film dalam beragam genre. Bahkan, baru-baru ini Acha merampungkan film terbarunya yang berjudul '99 Cahaya Di Langit Eropa'.

Dara 24 tahun ini pun harus syuting di beberapa negara Eropa selama dua bulan lamanya. Meskipun merasakan culture shock, Acha mengaku senang bisa tahu tempat-tempat bersejarah tentang islam di Eropa. Hal yang mungkin tidak bisa didaptkannya ketika syuting dalam negeri.

Berikut hasil wawancara khusus antara ROL dengan Acha:

Gimana rasanya film 99 Cahaya sampai di part 2?

Rasanya sangat lega, karena akhirnya saya bisa merampungkan film '99 Cahaya Di Langit Eropa Part 2' yang menurut saya sangat baik dari hasil kerja keras kita selama dua bulan di Eropa. Tidak hanya sambil jalan-jalan, kita juga banyak menggali sejarah islam disana dan b agaimana culture shock terutama bagi muslim di budaya Eropa.

 

Pengalaman apa saja selama syuting? 

Kita syutingnya langsung dua part di Eropa. Jadi, syuting untuk tempat-tempat seperti Turki, Cordoba Spanyol di part 2 juga sekalian saat itu. Film ini menggambarkan dan menggali sejarah islam terutama di negara-negara Eropa. Bagaimana Hagia Sovia, Blue Mosque, lalu gimana toleransi yang diciptakan atau diterapkan orang-orang Islam di Eropa terdahulu. Karena sebenarnya sumber ilmu pengetahuan memang dari Eropa dan islam sudah ada disitu. 

 

Ada kendala bahasa selama syuting?

Bahasa spanyol aku tidak mempelajari, tapi bahasa Jerman memang aku harus karena banyak adegan bicara Jerman. Tapi, karena kita sebagai aktor harus terlihat meyakinkan, jadi selain aku harus tahu meaningnya juga gimana lafal (pronouncation) dengan baik. Jadi, ada guru Jerman yang mengajari kita. Tak hanya itu, Marissa Nasution dan Nino Fernadez (pemain 99 Cahaya Di Langit Eropa) juga ikut mengajari dan menjadi guru favorit saya karena mereka memang berasal dari Jerman. 

 

Ada kesulitan selama syuting?

Engga ada yah kesulitan berarti, yang pasti kita fun banget menjalani syuting ini dengan sangat baik. Walaupun ada kendala cuaca yang tidak menentu ketika pindah-pindah negara di Wina dingin, Turki Panas, Perancis dingin lagi. Jadi, kita bener-bener harus jaga kondisi badan biar fit soalnya cuaca yang tidak menentu. Ada juga beberapa adegan syuting yang dilakukan 'cheating' karena masuk museum dll. Jadi, saya harus pintar-pintar membawa diri saya jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Jadi, berasa kaya FBI makanya seru banget pengalamannya dan menarik yang mungkin enggak aku rasakan kalau tidak syuting diluar negeri. 

Keluarga senang banget bisa menonton genre film yang berbeda dari yang pernah aku mainkan, jadi makin banyak fans hijabers. Alhamdulillah, aku bisa diterima di komunitas baru buat aku (hijabers).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement