REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kehidupan Taylor Swift dan keluarganya terganggu dengan kehadiran seorang penguntit bernama Timothy Sweet. Pria yang mengaku penggemar berat Taylor Swift itu sudah mengikuti sang bintang sejak tahun 2011 lalu.
Tidak hanya itu, Sweet bahkan memilih tinggal hanya berjarak 100 meter dari kediaman Swift. Selama rentan waktu itu pula, Sweet menghujani pelantun lagu "Red" itu dengan pesan cinta yang ia kirim melalui twitter ataupun surat elektronik.
Menurut dokumen yang diperoleh dari pihak kepolisian, salah satu suratnya berisi nada ancaman. "Jika ada anggota keluarga Swift terbunuh, itu bukan salahku," tulis Sweet dalam salah satu suratnya, dilansir dari Aceshowbiz, Jumat (7/3).
Dalam pesan lain, Sweet mengklaim Swift adalah istrinya.
"Istriku adalah Taylor Swift (Sweet). Aku tinggal di Beverly Hills. Aku jatuh cinta padanya. Kesimpulannya, kami memperlakukan satu sama lain dengan bemartabat dan penuh hormat. Aku bahkan rela membawa senjata untuk melindungi dirinya sepanjang sisa hidupku," tulis Sweet.
Pria itu diduga menambahkan bahwa dia akan membunuh siapa saja yang menentang mereka untuk menikah.
Pesan lain berbunyi, "Taylorku sayang, aku akan membunuh siapa saja yang akan menghalangi pernikahan kita," tulisnya.