Senin 10 Feb 2014 19:45 WIB

Ini Misteri di Balik Penghapusan Game Flappy Bird

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
Game Flappy Bird
Foto: Cnet
Game Flappy Bird

REPUBLIKA.CO.ID, Pembuat Flappy Bird, Nguyen Ha Dong mengatakan pada koran lokal bahwa ia membuat games sederhana itu hanya dua hari. Ia membuatnya sama saja dengan grafis pada games lain.

Ia mengaku, seperti dikutip dari The Verge, pembuatan Flappy Bird terinspirasi dari Cheep Cheep dalam permainan Mario. Sementara cerobong asap hijau dalam permainan itu terinspirasi dari permainan Nintendo yang ia mainkan ketika anak-anak dahulu.

Flappy Bird telah menjadi semacam demam. Pertama kali ia bertengger di pasar aplikasi online yaitu Mei 2013 tetapi mulai populer saat November 2013. Tercatat lebih dari 50 juta download terutama di Amerika Serikat dan 470 ribu komentar dilayangkan.

Berkat hal ini, koran Thanh Nien telah mengutip pernyataan resmi dari Departemen Keuangan yang menuturkan bahwa kementerian telah mengatakan kepada badan pajak penghasilan untuk memeriksa Dong. Surat kabar lokal mengatakan ia bisa menghasilkan hingga 50 ribu dolar AS per hari.

Thoi bao Kinh te Saigon mengutip pernyataan Dong. ''Pers telah membesar-besarkan keberhasilan permainan ini. Ini adalah hal yang saya tidak pernah ingin. Tolong beri saya sedikit ketenangan,'' katanya.

Sementara itu, gamer Vietnam percaya bahwa Dong sekarang mencoba menghindari publik karena ia takut kemungkinan menghadapi tuduhan pelanggaran hak cipta dan mungkin harus membayar tunggakan pajak untuk penghasilan yang besar.

Nguyen Anh Tuan , Direktur ePi Technologies, mengatakan pada surat kabar Buu Dien bahwa 50 ribu dolar AS per hari bukan pendapatan sebenarnya dari Flappy Bird. Ia percaya bahwa Dong tidak mengungkapkan angka sebenarnya karena ia takut pendapatan yang tinggi dapat meningkatkan kecemburuan.

Surat kabar yang sama juga telah dikutip blogger Nguyen Ngoc Long sebagai nasihat pada Dong untuk "menyembunyikan" diri dari media massa, karena Dong masih tidak memiliki pengalaman untuk bekerja dengan pers, dan bahwa pernyataan cerobohnya dapat membuatnya menderita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement