Jumat 10 Jan 2014 05:07 WIB

Peduli AIDS Lewat Film Pendek

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Julkifli Marbun
Iklan HIV/AIDS Papua
Foto: blogspot.com
Iklan HIV/AIDS Papua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghasilkan sesuatu merupakan suatu bentuk rasa peduli terhadap sesuatu. Seperti yang dulu dilakukan oleh seorang wartawan, Yudhi F. Oktaviadhi yang membuat sebuah buku kumpulan kisah nyata tentang persahabatannya dengan banyak Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). Buku berjudul Syair Untuk Sahabat yang diluncurkan pada 18 Desember 2008 itu merupakan bentuk pedulinya pada ODHA. Pasalnya, saat itu banyak orang yang masih awam dan terlalu takut berlebihan terhadap orang yang mengidap AIDS.

Waktu bergulir hingga akhirnya lahirlah Syair Untuk Sahabat Foundation (SUSF) yang didirikan oleh Yudhi F. Oktaviadhi, Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD, dan lainnya. Selanjutnya SUSF melalui jejaring laman Syair.org aktif mendorong masyarakat agar lebih mamahami HIV dan AIDS. Mereka mengajak masyarakat untuk peduli AIDS, memberdayakan ODHA agar bisa hidup mandiri, dan membantu memperpanjang harapan hidup ODHA. Hal ini pun akhirnya bertujuan pada penekanan laju penyebaran HIV dan AIDS di Indonesia.

Program terbaru Syair, yaitu Festival Film Syair merupakan kesekian aksi yang dilakukan untuk menularkan kepedulian tersebut. Lomba film pendek ini mengambil tema seputar HIV dan AIDS. Siapa saja bisa mengikutkan karyanya dalam bentuk film dokumenter atau cerita fiktif. Dengan membuat karya film tentang HIV dan AIDS, maka ada bentuk kepedulian yang tersirat di sana.

Cerita yang diangkat dalam film tidak dibatasi. Bisa seputar pergaulan, persahabatan, percintaan, penyebaran HIV, dampaknya, pencegahan, atau kehidupan seputar HIV dan AIDS. Film dibuat maksimal berdurasi 10 menit. Karya tersebut diunggah ke situs YouTube dengan mencantumkan #FestivalFilmSyair. Kemudian peserta mengirim data diri baik sendiri maupun kelompok dengan nomor kontak dan judul film yang telah diunggah. Data dikirim ke email HYPERLINK "mailto:[email protected]"[email protected].

Cara tersebut terbilang mudah. Pendaftaran sudah tercatat seiring video yang telah diunggah. Karya dikirim paling lambat 31 Januari 2014 dan pemenang akan diumumkan pada 14 Februari 2014.

Sederet dewan juri akan menilai film mana yang berhak menjadi juara. Diantaranya Aktris Teater dan Sutradara Film, Sha Ine Febriyanti, Aktor Darius Sinathrya, Ketua Syair.org Deasy Noviyanti dan founder Syair.org Yudhi F. Oktaviadhi. Hingga saat ini, ada sekitar 20 karya yang sudah diunggah ke laman Youtube.

Hadiah yang dipersiapkan pun cukup menggiurkan yaitu Rp 20 juta untuk Pemenang  1, Rp 10 juta untuk Pemenang 2, Rp 5 juta untuk Pemenang 3 dan Rp Rp 5 juta untuk Pemenang Favorit. Jika Pemenang tersebut dari luar Indonesia, maka Pemenang 1 akan diganjar 2 ribu dolar Amerika, Pemenang 2 yaitu seribu dolar Amerika, Pemenang 3 sebanyak 500 dolar Amerika dan Pemenang Favorit 500 dolar Amerika. Pemenang Film Terbaik ditentukan oleh dewa juri dan Pemenang Film Favorit ditentukan oleh paling banyak ditonton di Youtube hingga 10 Februari 2014. Selanjutnya, panitia berhak memakai karya para pemenang sebagai media kampanye kepedulian terhadap HIV dan AIDS di sekolah, universitas, public space, kantor, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement