Jumat 03 Jan 2014 03:13 WIB

Trailer Film Animasi Indonesia Raih Juara Dunia

Rep: nur aini/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu film animasi Indonesia (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Salah satu film animasi Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cuplikan atau trailer dari film animasi berjudul Battle of Surabaya (BOS) meraih penghargaan Internasional Movie Trailer Festival (IMTF) 2013 untuk kategori People's Choice Award.

Film garapan studio animasi milik STMIK Amikom, MSV Pictures tersebut menyisihkan ratusan trailer film dari 20 negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Australia.

Festival IMTF diikuti 246 trailer film dari berbagai negara. Film animasi dua dimensi, Battle of Surabaya dipilih 6.580 penggemar anime. Film tersebut unggul 1.869 suara dari saingan terdekatnya The Two Pamelas yang diproduksi AS.

Eksekutif Produser BOS, M. Suyanto mengaku film animasi tersebut mendapat sambutan luar biasa di dunia internasional. Padahal, film BOS semula hanya akan dipasarkan di dalam negeri.

"Film ini kami buat untuk kelas nasional dan ditarget April sudah jadi, tetapi ternyata mendapat sambutan internasional yang luar biasa sehingga pemasaran akan diperluas," ungkapnya ditemui di kampus STMIK Amikom, Yogyakarta, Kamis (2/1).

Film Battle of Surabaya merupakan film adaptasi yang berlatar belakang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Film tersebut bercerita tentang perjalanan seorang anak yang berprofesi sebagai penyemir sepatu bernama Musa.

Dalam perjalanannya, Musa menjadi kurir surat penghubung antara pejuang dan militan. Battle of Surabaya menceritakan perjalanan ego Musa yang menjadi seorang pahlawan dalam pertempuran pada awal Indonesia merdeka.

Menurut Suyanto, film ini ingin mengangkat cerita bahwa semua orang bisa menjadi pahlawan dengan caranya sendiri.

Lantaran hal itu, tokoh dalam film bukan pahlawan super. Tokoh dalam BOS diceritakan mengalami proses menjadi pahlawan yang bisa ditiru dalam kehidupan nyata.

Cerita film BOS memakai plot yang diadaptasi dari film-film Hollywood. Pembuatan BOS memakan waktu hingga dua tahun dengan melibatkan 70 animator. Film tersebut ditarget bisa tayang sekitar Agustus tahun ini.

Untuk masuk pasar internasional, Suyanto mengaku pihaknya akan memasukkan film BOS dalam pemasaran Walt Disney.

Dia mengaku film BOS sesuai untuk Disney karena produsen animasi tersebut ingin mengembalikan identitasnya dengan memproduksi film dua dimensi. "Kami ingin film kami benar-benar bagus sehingga Disney bisa tertarik," ujarnya.

Sutradara BOS, Aryanto Yuniawan mengaku pihaknya akan meningkatkan efek visual, sinematografi, dan efek khusus pada film BOS sebelum diluncurkan ke pasar. Untuk segi cerita, BOS dinilai sudah sesuai dengan standar internasional sehingga tidak akan diubah.

"Kami usahakan percepatan pembuatan film dengan menambah tenaga kerja dan upgrading teknologi dengan kombinasi animasi tradisional dan digital animasi," ungkapnya.

Cerita tentang perjalanan Musa dinilai Aryanto sesuai dengan pola film Hollywood yang menginginkan pahlawan harus bertumbuh. "Musa tidak pegang senjata tetapi dia messenger, tokoh yang dipentingkan dari sisi Indonesia maupun musuh," ungkapnya.

Perjalanan Musa tersebut akhirnya ingin menyampaikan bahwa semua pihak akan kalah dalam perang.Latar belakang pertempuran 10 November 1945 diambil karena peristiwa tersebut masuk dalam catatan sejarah dunia.

"Kami membuat film tidak hanya untuk Indonesia tetapi untuk semua orang di dunia. Film ini universal," ungkapnya. Film tersebut juga akan segera dibuat game, buku cerita, dan buku cerita bergambar.

Selain BOS, MSV Pictures juga memproduksi film animasi berjudul Fire and Ice. Film tersebut bercerita tentang seorang yang memiliki kekuatan super. Film tersebut rencananya juga akan dipasarkan di tingkat internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement