REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perubahan iklim, naiknya harga pangan, dan meningkatkan permintaan di seluruh dunia membuat sejumlah negara, seperti Jepang menghadapi realitas baru dari beberapa jenis makanannya.
Sejumlah makanan favorit di dunia saat ini terbilang langka, harganya melonjak menjadi super mahal, dan sulit didapat. Apa saja itu? Berikut tujuh jenis di antaranya, dilansir dari RocketNews24, Rabu (4/12).
1. Cokelat
Seberapa banyak anda menyukai cokelat? Nah, bersiaplah untuk membayar cokelat dalam harga yang mahal jika anda membelinya di Jepang. Harga cokelat di Jepang "meroket" sebab ledakan permintaan global dan berkurangnya pasokan kakao di dunia.
Petani kehabisan ruang dan lahan untuk menanam kakao. Kakao juga harus bersaing dengan komoditas perkebunan lainnya yang beharga tinggi, seperti minyak sawit.
Petani kakao juga dibayar rendah, rata-rata hanya 80 sen per hari, padahal mereka bekerja sepanjang hari. Akibatnya, banyak petani kakao di sejumlah negara produsen utama meninggalkan profesinya dan beralih menjadi pekerja industri.
Untuk petani tetap, mereka akan memberlakukan efisiensi, sehingga mengurangi biaya pupuk dan mengakibatkan hasil panen menurun.
Jadi, berapa banyak anda harus mengeluarkan uang untuk sebatang cokelat? Di London, satu batang cokelat ke depannya diprediksikan akan beharga tujuh kali lipat dari harga saat ini.
2. Sarden
Ingin menakut-nakuti teman anda yang begitu suka dengan sarden? Silakan beritahu mereka bahwa armada perikanan di Kanada sama sekali kesulitan menemukan ikan sarden setahun lalu. Para nelayan di Kanada mengeluarkan lebih dari 30 juta dolar AS untuk mengeksplorasi sarden dan hasilnya sangat mengecewakan. Mereka terpaksa harus mencari ikan alternatif lainnya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ikan sarden di Samudra Pasifik sudah berkurang drastis sebab suhu air di sana semakin dingin akibat perubahan iklim. Bukan hanya ikan sarden yang berkurang, ada banyak jenis ikan di sana bermigrasi ke utara.
Meskipun ilmuwan di Amerika sudah memperingatkan Kanada akan berkurangnya populasi sarden di laut, namun Kanada dan Amerika Serikat tetap saja terus meningkatkan kuota tangkapan mereka. Padahal, mereka seharusnya memastikan keberlanjutan jumlah dan populasi ikan-ikan kecil ini di lautan.
3. Tequila (The Blue Agave Plant)
Pecinta minuman keras di Meksiko harus bersiap. Sebab hujan es menyebabkan negara ini kekurangan pasokan bahan untuk membuat Tequila. Tanaman agave biru yang menjadi bahan pokok pembuatan minuman ini sudah berkurang populasinya secara drastis.
Pada 2007 saja, sebanyak 20 persen jenis tanaman ini rusak. Itu menyebabkan harganya melonjak.
Banyak yang khawatir jika petani yang menanam agave biru meninggalkan industri Tequila saat ini dan beralih menjadi petani jagung yang jauh lebih menguntungkan.