Senin 18 Nov 2013 12:43 WIB

Pemkot Aceh Perkenalkan 'Wisata Kopi'

Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (tengah) menyaring kopi tanda dibukanya festival kopi Aceh di Taman Sari, Banda Aceh, Jumat (25/11).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (tengah) menyaring kopi tanda dibukanya festival kopi Aceh di Taman Sari, Banda Aceh, Jumat (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemkot Banda Aceh memperkenalkan "Wisata Kopi" melalui Festival Kopi yang merupakan agenda tahunan Dinas Kebudayaan dan Pariwsata setempat. Festival tersebut digelar pada 22-24 November 2013.

"Melalui festival kopi ini menjadi salah satu upaya kita dalam mempromosikan potensi wisata daerah ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh Reza Pahlevi di Banda Aceh, Senin.

Festival tahunan ini berlangsung setiap sejak 2011 dan mendapat apresiasi cukup baik. Ia menyebutkan bahwa materi kegiatan festival itu antara lain kursus meracik kopi dan ujicoba rasa kopi. Festival kopi itu akan belangsung di Taman Sari Kota Banda Aceh.

Kegiatan tahunan wisata juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat khususnya di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Tujuan lain dari festival tersebut adalah bagaimana upaya kita bersama dalam memperkenalkan cita rasa kopi Aceh, tidak hanya masyarakat nusantara tapi juga dunia internasional," katanya menambahkan.

Banda Aceh juga dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki warung kopi terpanjang di dunia. "Itu merupakan potensi yang perlu kita perkenalkan kepada masyarakat penikmat kopi, selain juga warung kopi di Banda Aceh beraktivitas hingga dini hari yang mengambarkan suasana damai di Aceh," kata Reza menjelaskan.

Di festival tersebut juga akan dilaksanakan pertemuan antarprodusen kopi dari berbagai daerah di Aceh. Pertemuan diharapkan bisa berdampak pada transaksi pasar terhadap komoditas perkebunan tersebut.

"Sebab, Aceh seperti wilayah pedalaman yakni Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues itu merupakan daerah sentra produksi kopi jenis arabika yang pasar produksinya telah dikenal dibeberapa negara. Kita berharap sesama pelaku bisnis kopi bisa saling menukar informasi," jelasnya.

Selain festival kopi, ia juga menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut akan menampilkan beberapa penampilan seni budaya tradisional seperti tarian seudati, dan atraksi penutur tradisional PMTOH.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement