REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui film "Awal Semula", Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David berkisah tentang bangkitnya mereka di dunia musik. Mulai dari bebasnya Ariel dari penjara, alasan dibalik nama Noah, cerita dibalik hengkangnya dua personel Peterpan, Andhika dan Indra, serta kisah kelimanya mengembalikan nama Noah usai tersandungnya kasus Ariel.
Semua cerita film yang disutradarai Putrama Tuta ini dibalut dalam cerita dokumenter dibalik layar keseharian dan perjalanan konser mereka.
Titik cerita bermula dari perjalanan karier mereka sebagai band Peterpan. Di tengah popularitas yang menanjak, mereka harus mengadapi konflik atas hengkangnya Andhika dan Indra. Hingga kemudian Peterpan menghadapi masalah karena sang vokalis terseret kasus pidana.
Kembalinya Ariel kemudian menjadi tantangan terbesar bagi band yang kemudian berganti nama menjadi Noah. Lewat nama baru ini, kepercayaan publik dipertaruhkan. Dan konser lima negara dua benua serta konser tur 11 kota di Indonesia menjadi pembuktiannya.
"Meis (stadium Meis, Ancol) adalah peluru terakhir kita. Either kita nembak dan gagal atau kita nembak dan tepat sasaran di kepala. Semuanya dipertaruhkan disini," kata Uki dalam filmya.
"Setahun lalu banyak yang nawarin kita main film, tapi kayanya arahnya nggak kesana (main film). Trus ada ide ini (film dokumenter) ya udah kita mau tapi kita juga mau lihat dulu film sebelum tayang," kata Ariel saat ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (11/11).
Film ini sendiri menurut Ariel merupakan bagian dari mimpi panjang Noah.
Sejalan dengan Ariel, sang gitaris, Uki, juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya ini merupakan bagian dari rencana Noah yang sudah terwujud. Film ini, bagi Uki, menjadi salah satu penanda bagi karier Noah.
"Ini yang pertama dan salah satu bagian dari rencana kita yang akhirnya terwujud. Masih banyak hak yang bisa kita lakukan," kata Uki.
Baik Ariel dan Uki berharap kehadiran film ini bisa menghibur para penggemarnya dan bermanfaat bagi penontonnya.
"Ini film sejujur-jujurnya bagaimana mereka mencintai musik mereka. Kita disini mau menunjukkan bahwa kesempatan kedua itu ada bagi mereka yang mau bangkit dan berusaha," kata sutradara, Putrama Tuta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
