Rabu 25 Sep 2013 21:44 WIB

Gara-Gara Berkicau di Twitter, Penumpang Dilarang Naik Pesawat

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Twitter
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dosen hukum yang mengeluh mengenai layanan maskapai EasyJet di Twitter mendapat ancaman tidak boleh naik pesawat karena kicauannya tersebut. 

Dosen tersebut mengeluh karena penerbangannya ditunda. Mark Leiser yang mengajar di Universitas Strathclyde membeli tiket penerbangan untuk 9.20 malam waktu setempat dari Glasgow ke London. 

Dia khawatir ketinggalan perjalanan lanjutan karena penerbangan tertunda lebih dari satu jam. Leiser meminta pramugari di gerbang ketika kereta terakhir dari bandara Gatwick ke pusat kota London akan berangkat. 

Namun, pramugari mengatakan maskapai tidak bertanggungjawab untuk perjalanan penumpang selanjutnya. Pramugari menambahkan tidak ada yang bisa dilakukan Easyjet dan ada juga tentara yang akan ketinggalan perjalanan ke Portsmouth. 

"Dia mengatakan bahwa jika EasyJet tidak akan melakukan apa-apa untuk tentara yang ketinggalan pesawat, lalu mereka pasti tidak melakukan apa-apa untuk saya," katanya seperti dikutip the Independent, Rabu (25/9). 

Setelah penerbangan ditunda, dosen tersebut mengirim kicauan keluhan di akun twitter. Akan tetapi, saat semua antre untuk naik pesawat, petugas menariknya keluar antrian. 

"Kemudian petugas mengatakan kepada saya mereka tidak akan membiarkan saya terbang karena kicauan yang saya kirim," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement