REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mutia Ramadhani

JAKARTA -- Silih berganti grup idola di Korea Selatan debut setiap tahunnya. Ini menyiratkan perkembangan industri musik K-pop semakin diterima oleh kalangan masyarakat, bahkan sudah mendunia.

Berbeda dengan sistem grup yang berkembang di barat, grup-grup idola di Korea setidaknya memiliki beberapa rule yang kurang lebih sama antara satu grup dengan grup lainnya.

Rule tersebut seolah menjadi sebuah struktur yang seringkali dikaitkan dengan manajemen dan personel masing-masing grup. Secara umum, berikut adalah beberapa rule di balik pembentukan sebuah grup musik di Korea Selatan.

2. Anggota termuda (maknae) harus lucu dan populer

Selain seorang leader, grup idola K-pop juga memiliki anggota termuda yang disebut maknae. Kehadiran maknae diperlukan sebagai penceria dalam grup, sehingga mereka dituntut untuk lucu.

Sebab mereka lucu, seorang maknae dalam biasanya sangat populer, bahkan beberapa di antaranya lebih populer dibandingkan leadernya.

Dalam proses seleksi pembentukan sebuah grup, maknae biasanya menjadi anggota terakhir yang dipilih. Inilah yang terjadi pada Seungri 'BigBang' dan Song Dong Woon 'B2ST.'

Kehadiran maknae juga diperlukan untuk melayani abang-abang (hyung) atau kakak-kakak perempuan (unnie) dalam grupnya. Misalnya, mereka harus mau membuat makanan, membersihkan meja makan, mengepel asrama, hinga membuang sampah.

Seorang maknae biasanya juga berwajah imut, putih, dan baby face sebab tugasnya sebagai komedian dalam grup. Lihat saja Chansung '2PM,' Kim Hyung Joon 'SS501,' Zelo 'BAP,' Tao 'EXO-M,' Taemin 'SHINee,' Kyuhyun 'Super Junior,' Junsu 'JYJ,' Sung Jong 'Inifinet,' Ga In 'Brown Eyed Girl,' Seohyun 'SNSD,' Suzy 'Miss A,' Ahreum 'T-ara,' Hyerim 'Wonder Girls,' dan Minzy '2NE1.'

Ikuti Whatsapp Channel Republika