Ahad 25 Aug 2013 11:18 WIB

Orang Gemuk Lebih Sering Digigit Nyamuk

Ilustrasi nyamuk
Foto: Reuters
Ilustrasi nyamuk

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Anda memiliki tubuh besar atau kelebihan berat badan? Baiknya lebih hati-hati terhadap lingkungan.

Dikutip dari Antara, penelitian menunjukkan orang bertubuh besar lebih sering digigit nyamuk karena mereka memproduksi kadar gas yang lebih banyak dibanding orang bertubuh normal. Adanya karbon dioksida (CO2) menjadi salah satu cara bagi nyamuk untuk menemukan mangsanya.

Jadi, tidak heran kalau orang yang memproduksi gas CO2 bisa lebih sering digigit nyamuk.

Selain itu, mereka juga memiliki permukaan kulit yang lebih luas untuk digigit. Ada juga penelitian yang menunjukkan bir dan kaki yang bau juga menarik perhatian nyamuk.

Penelitian dari Jepang dan Perancis menunjukkan peminum bir lebih mungkin tergigit nyamuk. Sementara penelitian di Belanda mengungkap tingginya kadar bakteri pada kulit manusia yang kakinya bau  juga menarik bagi nyamuk.

Penelitian Seorang ahli nyamuk Dr James Logan menunjukkan jika aroma beberapa orang menarik perhatian nyamuk, maka ada aroma tubuh tertentu yang malah bisa mengusir nyamuk.

Satu dari 10 orang memproduksi keton yang tinggi. Keton adalah semacam bahan kimia yang bertindak sebagai pengusir serangga (repellant). 

Namun, para peneliti tidak yakin mengapa keton diproduksi pada kulit atau mengapa beberapa orang mampu memproduksi keton lebih dibanding yang lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement