Kamis 15 Aug 2013 13:42 WIB

Ayo Coba Set Lego untuk Calon Arsitek Muda, Minus Instruksi

Set Lego 'Architecture Studio' dengan 1.210 balok putih tembus cahaya
Foto: LEGO
Set Lego 'Architecture Studio' dengan 1.210 balok putih tembus cahaya

REPUBLIKA.CO.ID, Hendak mencari permainan untuk mengasah bakat desain si kecil? Mengapa tidak kenalkan ia pada Architecture Studio, nama set terbaru dari Lego yang hadir dengan 1.210 balok putih tembus cahaya. Sisi menariknya permainan lego ini tidak memberikan instruksi satu pun untuk mengutak-atiknya bila ingin membangun sesuatu.

Alih-alih ia menyertakan kit dengan buku panduan setebal 277 halaman yang berisi konsep arsitektur dan teknik desain bangunan bersama contoh gubahan massa dan struktur dari studio arsitektur ternama kelas dunia. Jadi permainan susun balok ini sedikit berbeda dari yang sudah ada.

Lego konvensional mungkin memberi efek luas yakni mengasah anak-anak untuk mengembangkan ketertarikan mereka dalam dunia arsitektur. Inilah intinya, Lego Architecture Studio, tidak mau sekedar memberi efek melainkan mendorong anak-anak untuk mencintai dan mengeskplorasi desain-desain arsitektur.

Satu set lego memiliki tujuhpuluh tiga jenis balok. Meski banyak, mereka mudah ditemukan. Buku panduannya yang dibilang hal baru. Dalam halaman-halamannya terdapat pemaparan tentang konsep dasar arsitektur, bersama dengan ilustrasi latihan-latihan untuk mengeksplorasinya dalam bentuk lego.

Halaman mengenai ruang-ruang negatif dan bagian interior contohnya, mendorong anak-anak untuk berpikir tidak hanya tentang tampak luar miniatur yang mereka buat, tetapi juga bagaimana struktur ruang di dalamnya.

Lego mengakui permainan ini sedikit lebih rumit dari Lego konvensional. Alasan itulah mereka menuliskan rekomendasi usia 16 tahun ke atas.

Hanya saja produk Lego sudah membuktikan dari tahun ke tahun, bahwa dengan alat sederhana, anak-anak dengan usia lebih muda tak kalah jago dan bisa memiliki bakat desain dan kemampuan eksplorasi mengejutkan. Bagi mereka yang berusia 10 - 12 atau 13 tahun, yang baru menemukan ketertarikan besar terhadap konsep bentuk dan struktur, permainan ini bisa menjadi batu asahan yang berharga.

Satu lagi, buku panduannya pun tak main-main. Sejumlah nama-nama besar dalam dunia desain arsitektur, seperti REX, Safdie, Skidmore, MAD dan Sou Fujimoto hadir di sana.

Banderol permainan sebesar 150 dolar (Rp 1,5 jutaan lebih) bisa jadi terbilang mahal, namun sangat berharga bila dimaksudkan untuk membentuk bakat dan minat anak di masa depan. Buku panduannya pun melakukan pekerjaan cukup bagus dengan menuliskan satu pesan. "Bukan kebetulan bila Frank Lloyd Wright, Le Corbusier dan Buckminster Fuller, semua diajar dalam taman kanak-kanak yang mengusung permainan balok bangunan dalam sistem pendidikannya."

Tertarik memesan?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement