REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Biasanya, mati suri disebut sebagai pengalaman mendekati kematian. Ilmuwan mencoba menjelaskan pengalaman tersebut dengan melihat gelombang otak.
Mereka menemukan adanya lonjakan aktivitas listrik di otak ketika korban mati suri. Lonjakan aktivitas otak inilah yang kemungkinan bertanggungjawab terhadap pengalaman mati suri.
Studi yang dilakukan pada tikus sekarat menemukan gelombang otak tingkat tinggi. Para peneliti di AS mengatakan pengalaman itu pada manusia dapat membangkitkan kesadaran tingkat tinggi.
"Banyak orang berpikir bahwa otak setelah kematian klinis tidak aktif atau hypoaktif... tapi ini lebih aktif selama proses kematian dibandingkan saat terjaga," ujar kepala penelitian, Jimo Borjigin dikutip BBC, Selasa (13/8).
Pengalaman mendekati kematian sering dilaporkan sebagai sensasi lampu putih terang keluar dari tubuh serta perasaan kehidupan ada di depan mata. Untuk mengetahui tentang pengalaman itu, para ilmuwan di Universitas Michigan memantau sembilan tikus yang sedang sekarat.
Borijin mengatakan gelombang listrik tingkat yang lebih tinggi dari aktivitas otak dan kesadaran dapat menimbulkan penglihatan menjelang kematian. "Fakta bahwa mereka melihat cahaya mungkin mengindikasikan penglihatan korteks pada otak sedang aktif tingkat tinggi....karena kami melihat peningkatan gamma di area otak di kanan atas dari penglihatan korteks," ungkap Borjigin.