Rabu 05 Jun 2013 19:05 WIB

Yayasan Anne Avantie Telah Bantu Operasi 800 Anak Hidrocephalus

Putri Indonesia bersama pasien anak hidrocephalus yang mendapat bantuan operasi dari yayasan milik Anne Avantie, Wisma Kasih Bunda
Foto: 2MADISON
Putri Indonesia bersama pasien anak hidrocephalus yang mendapat bantuan operasi dari yayasan milik Anne Avantie, Wisma Kasih Bunda

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Wisma Kasih Bunda, sebuah yayasan peduli anak-anak penderita hidrocephalus, milik perancang busana Anne Avantie tercatat sudah membantu operasi terhadap sekurangnya 800 pasien.

"Sudah hampir 13 tahun kami membantu. Hingga saat ini, sudah sekitar 800 anak hidrocephalus yang berhasil dioperasi," kata Intan Avantie, putri Anne Avantie, usai menerima bantuan dari PT Sidomuncul, di Semarang, Rabu.

Selama ini yayasan milik ibunya itu memang bekerja sama dengan Rumah Sakit (RS) St Elisabeth Semarang untuk membantu operasi anak-anak penderita hidrocephalus. Biaya operasi dan perawatan penyakit itu memang mahal.

Ia menyebutkan biaya yang dibutuhkan untuk setiap operasi setidaknya mencapai Rp20 juta. Meski demikian banyak bantuan yang mengalir dari berbagai pihak untuk membiayai operasi anak-anak tersebut.

Setiap bulan, kata dia, setidaknya ada 10 pasien yang mendatangi Wisma Kasih Bunda untuk diupayakan operasi, bahkan ada yang terpaksa masuk antrean daftar tunggu operasi, mengingat banyaknya pasien yang harus dioperasi.

"Untuk hari ini (5/6) saja, ada empat anak penderita hidrocephalus yang masuk daftar tunggu operasi. Ya banyak pasien yang belum dioperasi. Setiap bulan saja kami dititipi setidaknya 10 pasien," katanya.

Memang, kata perempuan yang juga menekuni profesi perancang busana itu, tidak semua penderita yang datang bisa langsung dioperasi, tetapi harus diperiksa oleh tim dokter dulu untuk menentukan diagnosa.

Kalau dari hasil pemeriksaan dinyatakan pasien tidak bisa dioperasi, kata dia, dengan berat hati akan dikembalikan kepada keluarganya, sebab ada kemungkinan-kemungkinan buruk jika pasien dipaksakan operasi.

"Selain hidrocephalus, sekarang ini kami juga membantu bayi yang menderita atresia ani (tanpa anus), bibir sumbing, bayi yang mengalami cacat bawaan kaki dan tangan, leukimia, dan thalassemia untuk dioperasi," kata Intan.

Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat mengatakan bantuan senilai Rp200 juta itu merupakan wujud kepedulian pihaknya terhadap anak-anak penderita hidrocephalus, tanpa anus, dan bibir sumbing dari keluarga kurang mampu.

"Ya sebenarnya Bu Anne Avantie yang paling banyak membantu anak-anak ini, terutama yang paling berharga kan tenaga, waktu, dan pikirannya untuk mereka. Kalau saya, ya hanya ingin membantu saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Humas RS St Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro mengakui kerja sama yang terjalin selama 13 tahun dengan Wisma Kasih Bunda telah banyak membantu operasi anak-anak penderita hidrocephalus.

"Kami sudah siapkan tim dokter khusus untuk mengoperasi. Mereka memang tidak datang langsung ke RS, tetapi ke sini dulu (Wisma Kasih Bunda), kemudian diperiksa. Kalau siap, ya kembali ke RS untuk operasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement