REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Penyanyi R&B, Alicia Keys diminta kelompok aktivis untuk bergabung memboikot Israel. Dia dijadwalkan konser di Tel Aviv 4 Juli mendatang.
Alice Walker, penulis "The Color Purple" menulis surat kepada Keys untuk mendorongnya bergabung boikot dan memperingatkannya untuk membatalkan konser.
Dalam suratnya, dia mengatakan akan berduka jika Keys tetap tampil di negara apartheid yang diboikot oleh banyak seniman global. "Sebuah boikot budaya Israel dan lembaga Israel adalah satu-satunya pilihan yang tersisa bagi seniman yang tidak bisa menanggung Israel yang setiap hari membahayakan orang-orang Palestina," ujarnya dilansir Al-Arabiya.
Awal bulan ini, fisikawan Stephen Hawking mengumumkan dirinya bergabung dalam gerakan tersebut. Dia menambahkan namanya ke daftar pendukung yang mencakup puluhan peraih nobel.
Walker juga membandingkan Israel dengan institusi rasis Amerika di selatan yang diboikot untuk mengakhiri apartheid. Menurutnya, Amerika masih kurang mematikan daripada Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam surat lain dari Roger Waters, musisi Inggris memohon agar Keys ikut bergabung dalam perlawanan. Dia meminta Keys untuk menolak memberikan legitimasi kebijakan pemerintah Israel, apartheid, pendudukan kampung halaman warga Palestina.
Sebagai bagian dari tur 'Girl on Fire', Keys dijadwalkan berada di Nokia Arena di Tel Aviv pada 4 Juli. Dia belum menanggapi permintaan aktivis tersebut.